TEMPO.CO, Jakarta - Grup telekomunikasi asal Prancis, Altice SA, tengah mengajukan permohonan peningkatan pagu utang untuk membeli Time Warner Cable Inc, operator televisi kabel terbesar kedua di Amerika Serikat.
Menurut sumber Reuters, seperti dilansir pada Sabtu, 23 Mei 2015, upaya tersebut sangat penting bagi Altice untuk memenangi persaingan akuisisi Time Warner. Pasalnya, kini Altice bersaing dengan Charter Communications Inc setelah penawaran dari Comcast Corp senilai US$45,2 miliar ditolak.
Upaya akuisisi Comcast Corp terhadap Time Warner terhalang kebijakan otoritas Amerika Serikat. Altice dikabarkan tengah berdiskusi dengan sederet bank raksasa, seperti JPMorgan Chase & Co, Nomura Co Ltd, BNP Paribas SA, Societe Generale, Barclays Plc, dan Royal Bank of Canada.
Altice mengajukan proposal untuk meminta dukungan paket dana akuisisi. Meski demikian, paket pinjaman itu belum ditentukan dan sejauh ini belum ada kepastian ihwal nilai penawaran yang akan diajukan Altice kepada Time Warner.
Seorang sumber mengungkapkan, pembiayaan tersebut bisa berupa surat utang berimbal hasil tinggi dalam denominasi dolar dan pinjaman tunai dalam dolar AS.
Sementara itu, pemegang saham mayoritas Altice, Patrick Drahi, dikabarkan bertemu dengan Direktur Eksekutif Time Warner Robert Marcus di New York pada Rabu pekan lalu. Namun kedua perusahaan enggan berkomentar. Begitu pula perwakilan sejumlah bank yang dilibatkan dalam upaya akuisisi tersebut.
Sebelumnya, awal pekan lalu, Altice meneken kesepakatan pembelian perusahaan TV kabel regional asal AS. Suddenlink Communications, senilai US$9,1 miliar. Akuisisi tersebut sekaligus menandai aksi korporasi pertama perseroan itu di Benua Amerika.
Total dalam 18 bulan terakhir Altice menggelontorkan 36 miliar euro atau sekitar US$ 40 miliar untuk melakukan serangkaian akuisisi. Para analis utang menilai perseroan itu harus sangat berhati-hati mengelola keuangannya. Bahkan lembaga pemeringkat Moody's pun tengah mengkaji prospek penurunan peringkat Altice setelah pembelian Suddenlink.
"Altice mungkin perlu menjual sahamnya jika ingin melakukan aksi korporasi besar dalam 12 bulan ke depan," kata analis dari Moody's, Osant Jaeger.