TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang digelarnya Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika di Indonesia, Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia Pakamisa Augustine Sifuba berkunjung ke Kota Batam pada akhir Maret lalu. Kedatangannya untuk menjajaki investasi di kota yang berstatus sebagai kawasan perdagangan bebas itu.
Di Afrika Selatan, Coega Industrial Development Zone, sebuah kawasan ekonomi khusus juga dibangun dengan konsep yang serupa Batam. Untuk memajukan kawasan Coega, Sifuba menemui Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, dan Jon Arizal, Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam, otoritas pengelola kawasan ekonomi di Batam.
Ketertarikan Afrika Selatan kepada Batam terutama pengembangan kawasan perdagangan, pariwisata, dan infrastruktur. “Kesamaan kedua kawasan di Batam dan Afrika Selatan yaitu sebagai pusat logistik,” kata Sifuba yang ditemui Tempo di Hotel Borobudur, Jumat, 10 April 2015.
Kendati mengakui sekadar menimba pengalaman, tapi Sifuba mengisyaratkan kemungkinan adanya investor asal Afrika Selatan yang tertarik menanamkan modalnya di Batam terutama di sektor perdagangan. Namun ia enggan menyebut besaran nilai investasi.
Bukan kali ini saja delegasi Afrika Selatan berkunjung ke Batam. Sejak Kementerian Luar Negeri meneken Joint Trade Commission dengan pemerintah Afrika Selatan, Badan Pengusahaan Batam, dan Coega Industrial Development Zone telah bersepakat menjalin kerja sama sejak 2006.
Juru bicara Badan Pengusahaan Batam, Ilham Eka Hartawan, mengatakan delegasi Afrika Selatan tertarik berinvestasi di sektor industri minyak dan gas. “Akan ada penandatanganan nota kesepahaman,” katanya. Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Lasro Simbolon mengatakan investasi dari negara Benua Afrika sangat sedikit. Sulit mengharapkan negara Benua Afrika berinvestasi karena negara itu di sana juga sedang bangkit ekonominya dan menjadi daerah tujuan investasi. “Mereka lebih banyak mengajak Indonesia berinvestasi ke Afrika,” katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN