TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kurniadi Atmosasmito mengklaim pembebasan lahan untuk proyek kereta rel listrik Bandara Soekarno-Hatta sudah beres. KAI tinggal menunggu sikap Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang untuk melunasi pembebasan lahan milik warga yang berada di antara Stasiun Batuceper, Tangerang, dan Bandara Soekarno-Hatta. "Sudah clear semua. Tinggal BPN umumkan kapan kami harus melunasi," kata Kurniadi di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Senin, 20 April 2015.
Menurut Kurniadi, ada pembengkakan biaya pembebasan lahan. Namun pembengkakan itu diklaim bukan karena harga melainkan tambahan luasan lahan yang akan dibeli dari warga. "Anggaran yang lain tetap. Malah ada yang lebih efisien. Bantalan rel sudah jauh hari kami beli. Rel juga," kata Kurniadi.
Kurniadi tak mau membeberkan berapa total anggaran buat merealisasikan proyek yang ditargetkan kelar pada akhir tahun depan tersebut. Sementara dalam skema awal, proyek itu ditaksir membutuhkan total Rp 2,5 triliun.
Pagi tadi, Kurniadi menandatangani perjanjian pinjaman sebesar Rp 2 triliun dengan empat bank untuk menggarap proyek kereta bandara itu. Adapun kekurangan anggaran akan diambil dari kas internal KAI dan PT Railink--perusahaan patungan KAI dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola kereta bandara. "Itu kan bertahap. Nggak sekaligus," kata Kurniadi.
Sementara PT Angkasa Pura II akan menyiapkan stasiun di area bandara. Angkasa Pura II juga kebagian menyiapkan automatic people movement system untuk mengangkut penumpang dari stasiun ke tiga terminal bandara di Soekarno-Hatta. Dengan adanya kereta bandara ini, diperkirakan perjalanan dari Manggarai ke Soekarno-Hatta hanya butuh waktu sekitar 57 menit.
KHAIRUL ANAM