Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utang Menumpuk, Bakrie Telecom Terancam Tinggal Papan Nama

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) - Esia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) - Esia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha Grup Bakrie yang bergerak di sektor telekomunikasi, PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), mengurangi jumlah karyawan hingga 28 persen atau 400 dari 1.400 total karyawannya untuk menekan biaya operasional. Namun, analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee, menganggap langkah ini tak berdampak signifikan untuk memperkuat perusahaan. "Efisiensi untuk menurunkan beban operasional tetap tidak banyak membantu selama produktivitas rendah," katanya kepada Tempo, Ahad malam, 15 Maret 2015.

Hans Kwee memprediksi BTEL akan sulit bertahan dalam industri telekomunikasi. Terlebih lagi jumlah utang BTEL dianggap melebihi kemampuan finansial perusahaan tersebut. "Restrukturisasi utang hanya langkah menunda, bukan menyembuhkan penyakit yang sebenarnya," kata Hans Kwee. Menurut Hans, cara membayar utang sekaligus untuk memperkuat perusahaan adalah dengan merger atau akuisisi dengan perusahaan yang sangat kuat.

Sebabnya, kata Hans Kwee, produksi utama BTEL, yakni Esia, yang masih mengandalkan layanan suara harus segera bermigrasi ke layanan data yang membutuhkan investasi yang sangat besar. "Investasi dalam teknnologi ini tidak sanggup dikerjakan sendiri oleh BTEL lantaran butuh modal yang sangat besar. Apalagi teknologi CDMA (Code Division Multiple Acess) sudah lama ditinggalkan orang," kata Hans Kwee.

BTEL mulai mencatatkan rugi bersih sejak 2011 dan mencatatkan ekuitas negatif sejak 2013. Pada 2011 perusahaan merugi Rp 782,7 miliar, kemudian utang kian melonjak menjadi Rp 3,13 triliun pada 2012 dan Rp 2,64 triliun pada 2013. Pada tiga bulan pertama 2014, laporan perusahaan keuangan sempat membukukan laba bersih Rp 210 miliar karena terdongkrak selisih kurs. Namun pada kuartal ketiga 2014, BTEL mencatatkna rugi bersih yang membengkak menjadi Rp 1,52 triliun.

Perusahaan juga mencatatkan defisiensi modal Rp 3,3 triliun pada triwulan III 2014. Jumlah ini melonjak dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun. Di sisi lain jumlah utang sudah melampaui nilai aset perusahaan. Nilai liabilitas BTEL per September 2014 Rp 10.940 triliun adalah 143 persen dibandingkan jumlah aset perusahaan yang hanya mencapai Rp 7,63 triliun. Mayoritas liabilitas perusahaan atau sebesar 98 persen merupakan utang jangka pendek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Direktur Bakrie Telecom, Jastiro Abi, mengatakan pemecatan pegawai sebagai strategi perusahaan agar operasional menjadi lebih efektif. “Tapi jumlahnya tidak seberapa, tidak sampai 800 karyawan. Setengahnya dari itu juga nggak sampai,” kata dia. Menurut Jastiro, pengurangan jumlah karyawan merupakan bagian dari langkah efisiensi perusahaan agar operasional lebih efektif.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto, menambahkan, satu-satunya cara menyelamatkan BTEL dengan penyuntikan modal atau menjual BTEL. Meski BTEL memangkas jumlah karyawan dan berdasarkan persentase dinilai signifikan, tetap saja tidak akan membantu perusahaan untuk bertahan. "Opsi menjual juga sulit karena tidak ada satu investor pun yang mau masuk ke pasar telekomunikasi Indonesia yang sudah menjadi arena berdarah-darah," kata David.

Esia yang menjadi produk utama BTEL diprediksi tidak akan sanggup bersaing sebab masih mengandallkan layanan pesan pendek (SMS) dan suara. Sementara itu, kemajuan teknologi membuat masyarakat lebih membutuhkan layanan data ketimbang suara atau pesan singkat. "Siapa sih memang yang masih betah SMS kalau ada fitur seperti wasap atau line yang lebih murah?" kata dia. Ia pesimistis ekuitas dan laba perusahaan akan terdongkrak tahun ini.

DINI PRAMITA | BC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.


Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.


BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

16 Oktober 2023

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.


Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

13 September 2023

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya. Foto: Canva
Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.


Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

17 Agustus 2023

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali dan Ratu Tisha saat ditemui di Hotel Sulthan, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Agustus 2023. TEMPO/Randy
Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.


Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

21 Oktober 2022

Mantan Presiden Soeharto bersama anak-anak. Youtube.com
Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.


Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

17 Oktober 2022

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan
Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

Utang luar negeri Indonesia pada akhir bulan sebesar US$ 397,4 miliar, lebih rendah ketimbang posisi Juli lalu yang sebesar US$ 400,2 miliar.


Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

15 Agustus 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

Utang Luar Negeri RI pada triwulan II turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 412,6 miliar.


Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

4 Agustus 2022

Seorang warga berdiri dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut utang negara telah menembus Rp6.570 triliun per Juli 2021. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

Utang pemerintah tercatat Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.


Utang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan

15 April 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Utang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan

Bank Indonesia mencatat utang luar neger Indonesia turun dari US$ 413,6 miliar menjadi Rp 416,3 miliar.