TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengusaha konveksi asal Cianjur Muhamad Gilang mengaku, selektif menerima pesanan kaos dari calon legislatif (caleg). Alasannya, di pemilihan umum (pemilu) lalu dia pernah ditipu oleh tim sukses salah satu calon. "Saya enggak berani, kalau yang pesan bukan ring satu dari caleg itu," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 15 Maret 2014. (baca:Pengusaha Tak Sembarang Terima Order dari Caleg)
Selain selektif menerima order, Gilang juga menaikkan uang muka pembayaran menjadi 80 persen dari nilai barang yang dipesan. Cara ini dilakukan jika pemesan tak membayar, maka dia tak mengalami kerugian. "Untung saya hanya 20 persen. Kalau mereka tidak membayar, ya saya anggap kami kerja bakti." (baca:Jelang Kampanye, Pemesanan Kaos Caleg Sepi)
Gilang mengakui bisnis order partai ini cukup menjanjikan. Pesanan kaos tiap caleg tergantung dari jenis daerah pemilihannya dan kemampuan modal masing-masing. "Caleg kabupaten rata-rata pesan lebih dari seribuan kaos, caleg provinis pesan rata-rata lebih 10.000 dan caleg tingkat pusat memesan seratus ribuan," ujarnya.
Kendati demikian, Gilang mengatakan bisnis kaos partai memiliki tingkat risiko tinggi. Karena banyak pesanan yang sudah dibuat tak dibayar caleg.
"Namanya juga orang politik, kalau mereka ditagih banyak berkelit dan susah dilacak," kata Gilang. "Karena yang memesan teman dari temannya caleg di tim sukses. Bukan ring satu langsung."
ALI HIDAYAT
Berita Terkait
Kampanye Damai, 50 Ribu Orang Tumplek di Monas
Menelisik Deklarasi Jokowi dari Primbon Jawa
Kampanye Hari Pertama, SBY Langsung Turun ke Arena