TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah berhasil menekan utang perseroan. Direktur Utama & CEO Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar mengatakan perseroan berhasil menekan beban utang hingga 40 persen. Tahun 2011, BNBR masih mencatatkan utang sebesar Rp 10,71 triliun. Sedangkan tahun 2012, berkurang Rp 4,27 triliun menjadi Rp.6,44 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban bunga juga ditekan dari sebelumnya Rp 2,0 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 1,19 triliun pada tahun 2012."Ini berkat kerja keras manajemen dan seluruh jajaran kerja,” katanya dalam keterangan tertulis, 31 Maret 2013.
Selain itu, perseroan juga mengklaim telah terjadi kemajuan dalam unit-unit usaha BNBR. PT Bakrie Building Industries (BBI) dan PT Bakrie Tosanjaya (BTJ), menurut Bobby, sebagai dua unit usaha perseroan yang memiliki prospek sangat baik untuk terus dikembangkan. “Industri bahan bangunan memiliki prospek sangat bagus, seiiring dengan pertumbuhan industri properti dan konstruksi,” katanya.
Unit usaha ini, katanya, telah menyumbang 66 persen dari total revenue perseroan dengan nilai mencapai Rp 10,11 triliun. Dalam laporan keuangan konsolidasi BNBR tahun 2012, perseroan mencatatkan perolehan revenue sebesar Rp 15,48 triliun dengan laba bersih senilai Rp 354,87 miliar dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 127,77 miliar.
Dengan catatan 2012 ini, perseroan optimistis mampu meningkatkan kemampuan finansial di tahun mendatang. “Net profit kami menunjukkan peningkatan. Jumlah revenue BNBR juga cukup signifikan. Dan yang palign penting untuk dicatat, pada tahun 2012 lalu kami berhasil menekan beban utang dalam jumlah yang sangat berarti,” katanya.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Dua Kejanggalan dalam Kecelakaan Camry Maut
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar