Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2005, BI Akan Tarik Pecahan Rp 50 Ribu dan Rp 100 Ribu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tahun 2005, Bank Indonesia (BI) akan menarik uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dan menerbitkan pecahan uang baru untuk menggantinya. Ini karena banyak pecahan uang tersebut yang dipalsu, kata Deputi Gubernur Senior BI, Anwar Nasution, di Jakarta, Jumat (18/6) siang. Menurut Anwar, penarikan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu tersebut harus dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya peredaran uang palsu yang memang meningkat selama tahun 2004 ini. Waktunya sedang kita bicarakan tapi kita harapkan penarikannya sudah bisa dilakukan tahun ini, ujarnya. Dalam kesempatan sebelumnya, beberapa Deputi Gubernur BI lainnya seperti Aulia Pohan dan Maulana Ibrahim juga pernah menyatakan bahwa BI akan menerbitkan uang baru untuk pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 sebagai bagian dari siklus penggantian uang kertas baru. Tetapi juga dipengaruhi perkembangan kenyataan bahwa uang tersebut banyak dipalsu, kata Aulia kepada TNR ketika itu. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang ditemukan pada bulan Januari 2004 adalah 1.128 bilyet (lembar). Meningkat pada bulan Februari 2004 yakni sebesar 2.255 bilyet. Kembali meningkat pada bulan Maret menjadi 3.431 bilyet. Pada bulan April justru turun menjadi 601 bilyet dan bukan Mei 2004 kembali turun menjadi 533 bilyet. Total semuanya lebih besar dari temuan uang palsu pecahan Rp 100 ribu sepanjang tahun 2003 yang hanya 743 bilyetAdapun untuk uang palsu pecahan Rp 50 ribu, pada bulan Januari 2004 jumlahnya mencapai 2.040 bilyet. Turun pada bulan Februari 2004 menjadi 1.723 bilyet. Naik kembali pada bulan Maret menjadi 3.250 bilyet. Adapun pada bulan April dan Mei 2004 justru turun menjadi 2.365 bilyet dan 2.445 bilyet. Ini berarti juga lebih besar dari temuan uang palsu pecahan Rp 50 ribu sepanjang 2003 yang lalu yang mencapai 11 .171 bilyet.Sebelumnya sudah ada desakan dari organisasi nirlaba, Combating Counterfeit and Financial Crime/ (CCFC) yang mendesak BI untuk segera melakukan penarikan uang beredar paling lambat setelah pemilihan presiden dan wakil presiden putaran pertama usai. Hal itu dimaksudkan untuk memotong mata rantai produksi dan distribusi maraknya peredaran uang palsu yang dilakukan oleh sindikat pemalsu uang selama pemilu. "Apalagi momen pemilu ini sangat riskan dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk meningkatkan eskalasi kegiatan mereka dalam mengedarkan uang palsu ke masyarakat," ucap Sri Arsita Mutiara, Chief Information Officer CCFC. Penarikan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, menurut Sri, diperlukan agar masyarakat tidak terus dirugikan akibat beredarnya uang palsu terlebih memasuki masa kampanye pemilu presdien saat ini. Kalau tidak dilakukan akan makin banyak uang palsu yang beredar, katanya. Dengan menarik uang pecahan Rp 50 dan Rp 100 ribu, kata Sri, juga otomatis menghentikan aksi para penjahat pemalsu uang. Karena mereka kurang berminat memalsukan pecahan yang lebih kecil karena tidak mengcover ongkos produksinya, katanya. Menurut Kepala Bagian Pelaksanaan Pengadaan Uang BI Difi A Johansyah, penarikan uang hanya dimungkinkan dilakukan secara perlahan dengan mengganti pecahan uang yang masuk ke BI dengan pecahan baru. Dan butuh waktu yang cukup lama bagi seluruh uang yang beredar misalnya pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu masuk kembali ke BI atau ke sistem moneter. Karena uang itu beredar ke seluruh penjuru negeri. Bayangkan uang yang sekarang ada ditangan orang-orang kecil di perbatasan dan pedalaman, katanya. Selain itu, penarikan uang yang beredar bisa dilakukan dengan memasukkan pecahan uang baru untuk mengganti pecahan uang yang ditarik itu. Adapun pecahan uang baru Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu tersebut baru akaan diluncurkan pada tahun depan. Perlu waktu untuk mencari desain dan security feature yang terbaru yang lebih canggih untuk menghindari pemalsuan, katanya. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan terus melakukan upaya untuk menekan peredaran uang palsu. BI bekerjasama dengan instansi lain dalam Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) sudah banyak melakukan langkah pemberantasan uang palsu. Hasilnya, rasio uang palsu dibanding uang yang beredar sangat kecil. Amal Ihsan Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

21 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

22 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

34 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

36 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,


Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

31 Januari 2024

Konferensi pers Polda Kepri pengungkapan jaringan pengedar uang palsu dollar Singapura di Mapolda Kepri, Kota Batam, Rabu 31 Januari 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

Polda Kepri menangkap pengedar uang palsu dolar Singapura di Batam. Ketahuan saat mau ditukarkan di casino Marina Bay.


BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

Bank Indonesia atau BI melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah peredaran uang palsu terutama di tahun politik ini.


Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

Pelaku tindak pidana pemalsuan uang dan peredaran uang palsu menggunakan beragam modus operandi untuk melancarkan aksinya.


Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

3 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

Polisi tetap melakukan penyelidikan percobaan peredaran uang palsu modus isi ulang saldo digital, meski tidak ada korban.


BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

3 Desember 2023

Pegawai Bank Indonesia (BI) memperlihatkan uang rupiah pecahan lima puluh ribu saat sosialisasi cara mengidentifikasi uang palsu di Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, 28 Oktober 2021. Tidak hanya melakukan penukaran uang, BI juga melaksanakan penyerahan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok masyarakat, serta sosialisasi cinta bangga paham (CBP) Rupiah bagi masyarakat umum serta siswa-siswi sekolah. BI juga memperkenalkan fungsinya sebagai bank sentral, menyosialisasikan cara mengidentifikasi uang asli untuk mencegah beredarnya rupiah palsu di masyarakat yang tinggal di wilayah 3T. ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

BI menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.


Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

8 Oktober 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

Polisi mengungkap sejumlah pengaduan masyarakat yang resah dengan peredaran uang palsu saat bertransaksi secara COD.