TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Visi Media Asia Tbk (Viva) Erick Thohir memaparkan perseroan berencana mengembangkan sayap usahanya ke ranah digital, yakni dengan terjun ke bisnis televisi berbayar. "Akan kami luncurkan pada tahun depan," ujar Erick ketika menggelar paparan publik di kantornya, Selasa, 30 Oktober 2012.
Rencananya saluran televisi berbayar tersebut akan direalisasikan pada semester pertama tahun depan. Investasi yang dibutuhkan untuk masuk ke bisnis digital ini diperkirakan mencapai US$ 150 juta untuk tiga tahun mendatang. Separuh dari modal tersebut akan digali perseroan dari perangkat pembiayaan yang mereka miliki, seperti penerbitan surat utang dan lainnya.
Erick memaparkan, untuk saat ini perseroan tengah mempersiapkan konten-konten program acara yang bisa ditayangkan dalam saluran televisi berbayar tersebut. Dipastikan program yang akan ditayangkan di saluran itu adalah program-program eksklusif.
Program acara nantinya lebih mengarah ke sektor olahraga, dengan nama saluran Sport One, Viva Group mengandalkan program eksklusif, seperti Indonesia Super League serta Piala Dunia pada 2014 mendatang."Terutama untuk program World Cup yang diharapkan nanti jadi pengikat masyarakat untuk loyal berlangganan," katanya.
Menurut Direktur Viva Otis Hahijary, program Piala Dunia yang akan tayang pada 2014 diperkirakan akan menjaring penonton hingga delapan kali lipat. Sebab, penayangannya pada dinihari yang kebetulan nanti bertepatan dengan bulan Ramadan. "Jadi ketika sahur, tanpa world cup rating bisa naik 480 persen. Dengan World Cup kami kira bisa sampai 700-800 persen," ujarnya.
Ia optimistis rencana perseroan untuk masuk sebagai televisi berbayar ini tidak akan sia-sia. Potensi pertumbuhan pelanggan televisi berbayar masih cukup tinggi dengan pertumbuhan ekonomi dan banyaknya masyarakat kelas menengah di Indonesia.
Saat ini, penikmat televisi berbayar di Indonesia masih sebanyak 3 juta pelanggan. Sedangkan jumlah kelas menengah diperkirakan mencapai 45 juta jiwa. Sedangkan di Malaysia, dengan jumlah penduduk lebih sedikit, pelanggan televisi berbayar sudah mencapai 10 juta.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
Firman Utina Cs Sempat Lawan 12 Pemain Australia