TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kenaikan tarif tenaga listrik semakin dekat. Dalam rapat antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Alimin Abdullah, mengusulkan kenaikan tarif tenaga listrik dilakukan secara bertahap setiap bulan.
"Sudah dibutuhkan kenaikan tarif. Karena itu, pelaksanaannya mesti diatur setiap bulan agar masyarakat tidak terkejut," kata dia, Senin, 17 September 2012.
Alimin mengatakan rencana kenaikan tarif tenaga listrik sebesar 15 persen masih bisa diterima. Menurut dia, rata-rata kenaikan tarif 1,3 persen per bulan tidak terlalu memberatkan. Ia membandingkan nilai kenaikan tarif untuk tagihan listrik Rp 200 ribu per bulan hanya senilai biaya parkir sepeda motor. "Apalagi pelanggan rumah tangga sederhana tidak dikenai kenaikan tarif," katanya.
Namun, Alimin memberi catatan pada PT PLN (Persero) untuk memperbaiki kinerja jika DPR menyetujui kenaikan tarif listrik. PLN, kata dia, harus serius membenahi persoalan keuangan serta mahalnya biaya energi primer dari bahan bakar minyak. "Hal yang tak kalah pentingnya adalah kejelasan pungutan uang jaminan langganan," ujarnya.
Hingga saat ini, Fraksi PAN belum menentukan sikap terkait usulan kenaikan tarif tenaga listrik. Alimin mengatakan hal ini mesti menunggu hasil akhir rapat kerja pemerintah dan Komisi VII.
Pemerintah dan DPR berkutat membahas rencana kenaikan tarif tenaga listrik pada 2013. Pemerintah merancang rata-rata kenaikan tarif listrik 15 persen secara bertahap per tiga bulan. Dengan rencana tersebut, dibutuhkan subsidi listrik Rp 78,63 triliun pada 2013. Jika tarif listrik tak jadi naik, subsidi yang dibutuhkan mencapai Rp 93, 52 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita ekonomi lainnya:
Anggaran Negara Dinilai Terkuras Untuk Bayar Utang
Renegosiasi 14 Perusahaan Tambang Hampir Rampung
NU Tuntut Transparansi Pajak
Provident Tawarkan Saham di Harga Rp 420-460
Ada Maskapai Belum Sertakan Asuransi Keterlambatan
Korupsi Memperburuk Kualitas Infrastruktur
Kadin Minta Pemerintah Hapus Hambatan Ekspor