TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari korporasi untuk memenuhi kebutuhan rutin di akhir bulan kembali memicu pelemahan rupiah. Melemahnya bursa saham dan mata uang regional juga turut membebani pergerakan mata uang lokal hingga makin menjauh dari level 9.500 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di transaksi pasar uang hari ini, Selasa, 28 Agustus 2012, ditutup kembali melemah 15 poin (0,16 persen) ke level 9.549 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat ditransaksikan melemah hingga ke 9.556 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara 1906, Rully Nova, menjelaskan, meningkatnya permintaan dolar Amerika dari korporasi untuk membiayai impor dan membayar utang valasnya membuat tekanan rupiah masih akan besar hingga akhir bulan ini. Apalagi, kemarin pasar habis libur panjang Lebaran, sehingga kebutuhan dolar AS baru dapat dipenuhi sekarang.
Kondisi global yang kurang kondusif, terutama munculnya kembali kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona Eropa karena gagal memenuhi target pengetatan anggaran belanja, membuat para pelaku pasar lebih memilih memegang dolar AS yang dianggap lebih aman untuk saat ini. Imbasnya, rupiah dan sebagian mata uang Asia lainnya cenderung tertekan terhadap dolar AS.
Permintaan dolar AS yang sangat ketat di pasar membuat Bank Indonesia (BI) agak sulit untuk mengendalikan rupiah sehingga mata uang lokal cenderung melemah terhadap dolar AS. “Mungkin bila permintaan dolar AS sudah mulai mereda BI akan mulai masuk dan kembali menggiring rupiah kembali berada di level 9.400 per dolar AS,” tuturnya.
Masih menurut Rully, adanya pernyataan dari Gubernur BI Darmin Nasution bahwa rupiah mencari ekuilibrium baru juga turut melemahkan rupiah.
Dari regional, mata uang won Korea Selatan melemah 0,06 persen, peso Philipina terkoreksi 0,25 persen, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,18 persen, serta bath Thailand juga tergelincir tipis 0,03 persen terhadap dolar AS.
PDAT | VIVA B. KUSNANDAR
Berita ekonomi lainnya:
OJK Buka Lowongan 2500 Pegawai
Menteri Dahlan Ogah Bantu Merpati Lagi
Proyek Monorail Jakarta Tak Gunakan APBD
Kebutuhan Uang Lebaran Ternyata di Bawah Estimasi
Dahlan : 15 Pabrik BUMN Selesai Tahun 2013
Lampaui Batas Atas Tarif, Tiga Maskapai Ditegur
Hatta: Titik Terang Pembahasan JSS
Merpati Buka Penerbangan Mataram-Sumbawa
Merpati Perpanjang Kerja Sama dengan Merauke
Arab Tertarik Investasi Marmer di Makassar