TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia Azis Pane mengatakan industri ban di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan. Menurut dia, industri ban di Indonesia bisa mencapai angka 5 persen pada semester II 2012 ini. “Kalau semester II ini bisa mencapai 5 persen pertumbuhannya,” kata Aziz di Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2012.
Azis mengatakan kinerja industri ban tahun ini cukup terpengaruh dengan pasar ekspor Indonesia. Menurut dia, pasar ekspor ban Indonesia pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Untuk pasar ekspor memang ada penurunan saat ini,” katanya.
Meski begitu, Azis mengatakan, kinerja industri ban tahun ini cukup baik di tengah pasar ekspor yang menurun. Kinerja industri ban disebutnya tertolong oleh pasar domestik yang cukup baik. “Ini karena permintaan pasar dalam negeri cukup baik,” katanya.
Dia mengatakan permintaan ban yang cukup tinggi itu karena pengaruh tingginya penjualan di sektor otomotif pada tahun 2010 lalu. “Jadi orang-orang yang beli mobil tahun 2010 lalu sekarang sudah harus ganti ban,” katanya.
Azis mengatakan industri ban bisa mencapai kinerja pertumbuhan yang cukup baik karena proses penggantian ban dari konsumen itu. “Industri ban itu jadi tertolong oleh faktor replacement dari konsumen,” katanya.
Hal itu, disebut Azis, terlihat dari kinerja industri ban pada semester I 2012 lalu. Dia mengatakan industri ban pada semester lalu bisa mencapai angka 4 persen. “Padahal kami memprediksi industri ban pada semester lalu hanya 1 atau 2 persen saja, tapi ternyata bisa 4 (persen),” katanya.
DIMAS SIREGAR