TEMPO.CO, London - Saham Standard Chartered, turun lebih dari 23 persen di Bursa Efek London Selasa, satu hari setelah regulator New York menuduh kelompok perbankan ini membantu Iran menghindari sanksi. Salah satu raksasa perbankan Inggris ini dituding menyembunyikan transaksi senilai US$ 250 miliar selama hampir 10 tahun.
Pada hari Senin, Department of Financial Services negara bagian New York menuduh bank yang berbasis di London ini berkonspirasi untuk menyembunyikan 60 ribu transaksi dengan klien Iran, termasuk Bank Sentral Iran. Aksi kucing-kucingan ini, menurut mereka sudah berlangsung dari tahun 2001 hingga 2010.
Analis Liberum Capital, Cormac Leech, mengatakan Standard Chartered bisa menghadapi kerugian hingga US$ 5,5 miliar, termasuk denda, kehilangan pendapatan, dan rusaknya reputasi yang serius. Leech menambahkan bahwa tidak jelas apakah manajer senior di Standard Chartered akan mengundurkan diri atas tuduhan itu atau tidak.
Regulator Federal dan Departemen Kehakiman AS bisa mengajukan gugatan pada Standard Chartered atas pelanggaran undang-undang keamanan bank dan peraturan anti pencucian uang. Menurut John Alan James, seorang ahli tata kelola perusahaan di Pace University di New York, bank ini juga bisa kehilangan izin untuk melakukan usaha di AS. "Individu yang bersalah bisa masuk penjara," kata James.
Namun, lembaga pemeringkatan Standard & Poor mengatakan peringkat bank "saat ini tidak terpengaruh" oleh penyelidikan itu. Saham Standard Chartered (SCBFF) yang diperdagangkan di AS turun lebih dari 8 persen pada Selasa.
Amerika Serikat dan sekutunya memperketat sanksi ekonomi terhadap Iran selama beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk mencegah Republik Islam itu mengembangkan kemampuan nuklirnya. Iran telah menyatakan bahwa tujuan nuklirnya adalah untuk menghasilkan energi, tetapi para pejabat AS mengatakan Iran sedang mengembangkan senjata.
CNN | TRIP B
Terpopuler
Dukung Jokowi, Jusuf Kalla Dinilai Tak Elegan
Ide Yusril Soal Kasus Simulator SIM Bikin Bingung
Robert Pattinson dengan Gadis Mabuk di Bar
''Rayuan'' Fauzi ke Komunitas Tionghoa Tak Efektif
Kekasih Anda Ternyata Gay? Kenali dari Matanya
Bos KPK Diam-diam Temui Kapolri pada Senin Malam