TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Ben Bernanke, tidak mampu mengangkat mata uang regional, termasuk rupiah.
Di pasar mata uang pagi ini, Rabu (18 Juli 2012), rupiah ditransaksikan di kisaran Rp 9.440-9.460 per dolar AS, atau cenderung melemah dari Rp 9.456 per dolar AS pada penutupan Selasa sore.
Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) yang masih mengkaji kemungkinan kebijakan moneter lanjutan untuk membangkitkan ekonomi Negeri Paman Sam telah membuyarkan harapan investor akan adanya kebijakan pelonggaran moneter ketiga (QE3).
Investor kembali harus gigit jari karena The Fed belum akan mengucurkan stimulus dalam waktu dekat. Sebelumnya, pada 20 Juni lalu pelaku pasar juga “dikecewakan” oleh The Fed karena Bank Sentral AS lebih memilih untuk melanjutkan program operation twist ketimbang mengucurkan QE3.
Sikap The Fed direspons negatif oleh pasar dan kembali menguatkan posisi dolar AS sebagai mata uang safe haven. “Redupnya harapan QE3 berpotensi mengganjal obligasi bernilai tinggi dan membatasi pergerakan mata uang Asia, termasuk rupiah,” kata Nurul Eti Nurbaeti, analis dari Treasury Research Division Bank BNI, lewat analisa hariannya.
Mata uang bersama euro tak luput dari depresiasi. Sampai pukul 12.00 WIB, euro melemah 0,0010 poin (0,08 persen) menjadi US$ 1,2284, sementara poundsterling melemah 0,0003 poin (0,02 persen) ke US$ 1,5651. “Fokus pasar pada rilis data pengangguran di Inggris hari ini berpotensi menahan gairah investor untuk bertransaksi.”
Dari dalam negeri, optimisme pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2013 bakal mencapai 6,8-7,2 persen memunculkan dukungan bagi mata uang RI. Apalagi ada indikasi aksi jual dolar AS oleh eksportir di pasar untuk keperluan pembayaran pajak pendapatan.
Hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi di kisaran Rp 9.435-9.490 per dolar AS. “Bank Indonesia masih akan terus melakukan penjagaan untuk menghindarkan rupiah dari level psikologis Rp 9.500 yang berbahaya bagi stabillitas moneter RI,” kata Nurul.
Mata uang Asia cenderung bervariasi hingga pukul 12.00 WIB. Won menguat 5,01 poin (0,44 persen) ke 1.139,30 per dolar AS, dolar Hong Kong turun 0,0007 poin (0,01 persen) ke 7,7570 per dolar AS. Ringgit melemah 0,0027 poin (0,10 persen) ke 3,1588 per dolar AS, sementara yen naik 0,05 poin (0,06 persen) menjadi 79,01 per dolar AS.
PDAT | M AZHAR