TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, akhirnya menandatangani surat percepatan realisasi pengiriman gas ke Singapura sebanyak 40 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Seharusnya, gas sudah mengalir ke Singapura sejak tanggal 1 Oktober lalu namun karena mekanisme pertukaran gas yang berbelit dan tak kunjung rampung, gas baru dikirim paling cepat awal November mendatang. "Segera setelah surat ini ditandatangan, kita upayakan," ujar Jero Wacik di kantornya, Rabu, 26 Oktober 2011.
Akibat keterlambatan tersebut, Indonesia dapat dikenakan denda Rp 5 miliar per hari yang akan menjadi beban negara. Setelah ditandatangani surat percepatan, pemerintah akan mengupayakan agar denda tersebut tidak dibebankan kepada Indonesia.
Apabila gas tersebut sudah dialirkan ke Singapura, pemerintah berpotensi memperoleh pendapatan sekitar Rp 15 miliar per hari atau Rp 5,4 triliun per tahun dengan harga jual yang ditawarkan sebesar US$ 17 per juta british thermal unit (MMBTU).
Pemerintah terikat kontrak dengan Singapura untuk memasok gas selama 17 tahun. Sumber gas berasal dari Blok Koridor milik Conoco Philips sekitar 300 juta kaki kubik per hari dan Lapangan Gajah Baru yang dikelola oleh Premiere Oil dengan rencana semula sebanyak 100 juta kaki kubik per hari.
Pertukaran gas dilakukan karena pemerintah juga harus menambah pasokan gas untuk menyalakan pembangkit listrik milik PLN yang berada di Jawa Barat. Pemerintah lalu memutuskan mengurangi ekspor gas Singapura yang berasal dari Blok Koridor Conoco Philips dan menukarnya dengan menambah pasokan dari Lapangan Gajah Baru sebanyak 40 juta kaki kubik per hari.
Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi, Rudi Rubiandini, menyatakan, nantinya gas hasil pertukaran dialirkan untuk PLTGU Muara Tawar, Bekasi. Dari hitungannya, pasokan gas 40 juta kaki kubik per hari tersebut setara dengan mengurangi beban pemakaian bahan bakar minyak PLN sebanyak 6 ribu barel per hari.
Selain tambahan pasokan dari Gajah Baru, PLN juga direncanakan mendapat tambahan gas dari Lapangan Jambi Merang sebanyak 65 juta kaki kubik per hari mulai Januari 2012. Selain mendapatkan total tambahan pasokan gas sebanyak 105 juta kaki kubik, penghematan PLN bisa mencapai Rp 6 triliun.
GUSTIDHA BUDIARTIE