TEMPO.CO, Jakarta - Ruko pedagang makanan laut dan minuman di kawasan Pasar Kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur secara simbolis dipasangi plang sertifikasi halal dan stiker zona khas oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) Kementerian Agama pada Rabu, 8 Mei 2024 malam.
Pemasangan itu diharapkan untuk menjaga kepercayaan wisatawan terutama untuk umat muslim agar tidak khawatir berkulineran di Labuan Bajo.
Pemasangan plang dilakukan oleh Direktur LPPOM Muti Arintawati, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJH Siti Aminah dan jajaran Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur.
Dahrani, 53 tahun pemilik ruko penjual ikan 3 Putra Seafood mengaku senang ada sertifikasi halal gratis. Rani menceritakan asalnya dari Bugis namun sudah lama tinggal di Labuan Bajo dan berjualan masakan ikan laut sejak 2011 lalu. "Sebenarnya ngurusnya (sertifikasi halal) tidak susah, orang dinas ramah sekali," kata Rani kepada TEMPO pada Rabu, 3 Mei 2024.
Dia mengaku sehari sebelum pemasangan plang ada orang dinas atau dari pemerintahan menginformasikan rencana sertifikasi gratis. Dia tidak menjelaskan secara detail siapa orang dinas itu. Pasar Kuliner Kampung Ujung memang merupakan pusat kuliner di Labuan Bajo, bisa disebut surganya terutama bagi pecinta masakan makanan laut. Kudapan ini berbeda dengan rasa masakan seafood lainnya, karena ikan dan seafood terasa lebih segar yang ditangkap sendiri pemilik ruko atau dibeli langsung dari nelayan.
Air laut di Labuan Bajo masih biru dan bersih, begitu pun dengan hasil lautnya. Ikan di Pasar Kuliner Ujung yang siap disajikan terlihat segar. Pengunjung dapat memilih ikan mana yang akan dimakan, dan Rani siap memasaknya dengan varian saus yang dipilih pembeli. Kisaran harganya mulai Rp 50.000 sampai Rp 300.000 tergantung besar kecilnya seafood.
Rani menjual beberapa seafood seperti ikan kerapu, cumi, kerang dan lainnya. Dia berharap dengan dipasangnya plang halal, menambah antusiasme wisatawan membeli masakan ikan lautnya. "Semoga lebih mudah, semoga lebih nyaman kami rasa," ucapnya.
Tidak hanya Rani, LPPOM juga memberikan plang sertifikasi halal untuk penjual jus di kawasan Pasar Kuliner Ujung.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, Teten Masduki secara daring menyampaikan kegiatan festival syawal 1445 Hijriah yang puncaknya di Labuan Bajo, untuk mempercepat target wajib halal Oktober 2024.
"Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia jangan sampai tertinggal. Produk halal ini sudah jadi permintaan dunia," kata Teten dalam sambutan secara daring di acara festival syawal.
Teten berharap dengan sertifikasi halal produk UMKM diharapkan memiliki nilai tambah untuk memperluas jaringan distribusi hingga pasar dunia.
Teten sebut tahun ini lakukan pendampingan sertifikasi halal fasilitas rumah potong hewan dan unggas bersama LPPOM MUI.
Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati menyebut saat ini prioritas utama masih pada sertifikasi halal makanan dan minuman yang ditargetkan selesai pada Oktober 2024. Wati mengatakan untuk soal sertifikasi rumah pemotongan, akan diterapkan seiring perjalanan waktu terutama untuk pemotongan unggas yang masih belum diatur.
Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia