TEMPO Interaktif, Medan - DPRD Medan meminta pemerintah Kota Medan melakukan langkah antisipasi kenaikan harga daging sapi dengan menggelar operasi pasar. Sejak mencuatnya pemberitaan penyiksaan dalam proses penyembelihan di rumah potong hewan, harga daging merangkak naik.
Ketua Komisi C DPRD Medan, H. Jumadi menegaskan, pemerintah harus cepat melakukan langkah antisipasi lonjakan harga. “Operasi pasar harus segera dilakukan untuk menentukan harga daging,” ujar Jumadi kepada Tempo, Kamis, 9 Juni 2011.
Terkait pemberitaan televisi di Australia tentang penyiksaan hewan, Jumadi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, membantahnya. Hasil peninjauan yang dilakukan Jumadi, dua hari lalu ke RPH Mabar, Medan, tidak menemukan adanya tindakan penyiksaan. “Itu tidak benar,” ujarnya.
Meski demikian, Jumadi menginginkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat segera mengambil langkah pencegahan terhadap kenaikan harga. “Kami mengusulkan dinas terkait segera melakukan operasi pasar sebagai pengendali harga daging,” katanya.
Direktur Utama RPH Mabar, Medan, Adios Gusri mengaku tidak mengetahui persis jumlah sapi asal Australia yang disembelih di RPH Mabar. “Karena sapi dibawa oleh pedagang langsung,” ujar Adios. Hingga saat ini, Adios mengklaim aktivitas pemotongan masih berlangsung.
Salah satu importir sapi Australia, PT Sukanda Jaya, mengalami imbas kebijakan Australia. “Ya, tentulah kita mengalami kekurangan pasokan. Tapi, jam segini yang mengurusi bagian itu sudah pulang,” ujar seorang perempuan, petugas operator saat dikonfirmasi Tempo, melalui telepon.
Perusahaan yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta-Binjai itu, selama ini memasok sapi dari Australia. “Hanya dari Australia saja,” ujar si petugas, yang tak ingin menyebut namanya.
SOETANA MONANG HASIBUAN