TEMPO Interaktif, Jakarta - Wilmar Indonesia mulai melakukan studi kelayakan untuk pembangunan pabrik gula di Merauke, Papua. "Saat ini, kami sedang melakukan studi skala laboratorium untuk menentukan jenis tebu yang cocok ditanam di Papua," kata Presiden Direktur Wilmar Indonesia, Hendri Saksti di sela-sela acara buka puasa bersama Wilmar di Jakarta, Rabu (1/9) malam.
Menurut Hendri, untuk uji kelayakan ini, pihaknya juga memakai tenaga ahli asal Australia. "Uji kelayakan ini akan selesai dalam dua tahun," ujarnya. Nilai investasi yang akan ditanamkan Wilmar sekitar US$ 2 miliar.
Wilmar adalah salah satu calon investor yang berencana mengelola perkebunan tebu dan pembangunan pabrik gula di wilayah Merauke.
Selain Wilmar, masih ada sejumlah investor gula yang mau membangun pabrik di Merauke diantaranya Murdaya Po, Medco, Rajawali Nusantara indonesia (RNI) dan Sinarmas.
Menurut Hendri, pemerintah memberikan lahan di Merauke sebesar 200 ribu hektar kepada Wilmar. "Kapasitas pabrik nantinya akan disesuaikan dengan kapasitas kebun," kata dia.
EKA UTAMI APRILIA