Meski demikian, Hatta juga mengaku belum tahu persis soal perkembangan negosiasi antara pemerintah daerah dan perwakilan pemerintah pusat dalam divestasi ini, PT Aneka Tambang Tbk. Termasuk soal batalnya Antam mengambil porsi karena pemerintah daerah tak memberikan porsi yang diinginkan perusahaan tambang milik negara tersebut sebesar 50 persen. “Saya belum tahu soal itu. Saya tidak ikut campur urusan itu. Pemerintah tidak mngkin ikut campur urusan itu. Nanti saya tanya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral soal itu,” katanya.
Seperti diberitakan, Antam batal membeli divestasi 14 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara. "Antam maunya 50 persen," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi ketika dihubungi wartawan hari ini (11/11). "Tapi tawaran kami, pemerintah daerah 25 persen, Antam 37,5 persen, dan Multicapital 37,5 persen."
Zainuk mengatakan tawaran pemerintah daerah itu tidak diterima Antam. "Menurut mereka, tidak sesuai dengan skema strategis bisnis Antam," katanya.
Oleh karena itu, Zainul melanjutkan, pembelian divestasi 24 persen saham Newmont akan memakai skema 25 persen dikuasai pemerintah daerah dan 75 persen dikuasai Multicapital. "Kami harapkan skema ini berlanjut sampai divestasi saham mencapai 31 persen," katanya.
AGOENG WIJAYA