Para bos ini punya hajatan penting: membahas rencana suksesi Kadin dalam Musyawarah Nasional pada Agustus 2010. Mereka tak ingin suara organisasi terbelah dalam proses pemilihan nahkoda Kadin. “Hipmi ingin punya satu suara,” kata Cicip ketika itu.
Saat itu, Ketua Umum Kadin dijabat oleh M.S. Hidayat yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian di kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Sukses Kadin tersebut berharap ada revisi AD/ART untuk menyelesaikan kasus rangkap yang dialami Hidayat.
Terjadi kericuhan dalam persiapan menuju Munas. Ada kubu yang berkeras bahwa persiapan itu membutuhkan waktu sekitar setahun. Alasannya, AD/ART baru mesti disahkan melalui Keputusan presiden, seperti yang selama ini terjadi. Sedangkan kubu lain berpendapat Munas harus segera dilaksanakan. Diduga, kubu kedua khawatir tidak kecipratan "rezeki" Pemilu Kadin.
Pada Munas Kadin 2010. Ada tujuh nama yang masuk bursa calon ketua umum, antara lain Suryo Bambang Sulisto, Rachmat Gobel, Sharif Cicip Sutardjo, Chris Kanter, Sandiaga Uno, Hariyadi Sukamdani, dan Wisnu Wardhana. Lima nama terakhir adalah kader Hipmi. Suryo mendapat dukungan Ketua Kadin 1988-1993 sekaligus Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie. Suryo Bambang Sulisto pun memenangi pemilihan ketua umum.
Pilihan Editor: Asosiasi Driver Online Minta Ada Payung Hukum untuk Jamin Hak-Hak Pekerja Informal