TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada Selasa, 3 September 2024, menarik perhatian publik karena pilihan pesawat yang digunakannya.
Bukannya menggunakan jet pribadi, Paus justru memilih terbang dengan pesawat komersial ITA Airways dari Bandara Fiumicino Roma menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pesawat komersial ITA Airways dengan kode Z400 yang digunakan Paus Fransiskus disewa secara khusus agar dapat mendarat langsung di Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat yang mengangkut Paus dan rombongannya ini berwarna biru dengan bendera Vatikan dan Indonesia, dan tiba di Indonesia sekitar pukul 11.25 WIB.
Sebelumnya, Paus Fransiskus selalu menggunakan maskapai nasional Italia, Alitalia, untuk perjalanan kenegaraan. Namun, setelah Alitalia menghentikan semua penerbangannya pada 15 Oktober 2021, ITA Airways menjadi pilihan baru bagi Paus untuk lawatan internasionalnya.
Lantas, berapa harga tiket pesawat komersil dari Vatikan ke Jakarta?
Secara teknis, tidak ada bandara di Kota Vatikan karena negara ini sangat kecil dan sepenuhnya dikelilingi oleh kota Roma, Italia. Untuk melakukan penerbangan dari Vatikan ke Jakarta, Anda harus terlebih dahulu menuju bandara terdekat di Roma, yaitu Bandara Internasional Leonardo da Vinci–Fiumicino (FCO).
Dari Fiumicino, Anda dapat mencari penerbangan langsung atau transit ke Bandara Soekarno-Hatta (CGK) di Jakarta. Jadi, meskipun tidak ada penerbangan langsung dari Vatikan ke Jakarta, perjalanan dimulai dari Roma.
Harga tiket pesawat kelas ekonomi Roma-Jakarta:
- Egyptair (23 jam): Rp 9,566,829
- Turkish Airlines (15 jam): Rp 11,606,401
- China Southern (19 jam): Rp 11,315,366
- China Eastern (19,5 jam): Rp 13,476,400
- Etihad Airways (22 jam): Rp 12,099,724
- Qatar Airways (18 jam): Rp 11,262,809
Penerbangan dari Roma (Bandara Fiumicino, FCO) ke Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta, CGK) biasanya memerlukan 1 atau 2 kali transit, tergantung pada maskapai dan rute yang dipilih.
Penerbangan dengan satu kali transit biasanya berhenti di hub utama maskapai seperti Doha (Qatar Airways), Dubai (Emirates), Istanbul (Turkish Airlines), atau Singapura (Singapore Airlines).
Penerbangan dengan dua kali transit bisa melibatkan pemberhentian di dua kota besar, misalnya, transit pertama di Eropa (misalnya Paris, London, atau Frankfurt) dan transit kedua di Asia (misalnya Kuala Lumpur, Bangkok, atau Hong Kong).
SUKMA KANTHI NURANI | RIZKI DEWI AYU
Pilihan editor: Ada Misa Agung Paus Fransiskus, Pemprov DKI Imbau Sekolah Berkegiatan Belajar dari Rumah