Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Anggap Pariwisata Bukan Prioritas Pemerintah: Aksesori Semata

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi BS Sukamdani (tengah), menyampaikan keterangan soal peretasan akun Google Bisnis yang terjadi pada beberapa hotel di Indonesia. Pengurus PHRI menggelar konferensi pers atas kejadian peretasan ini di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi BS Sukamdani (tengah), menyampaikan keterangan soal peretasan akun Google Bisnis yang terjadi pada beberapa hotel di Indonesia. Pengurus PHRI menggelar konferensi pers atas kejadian peretasan ini di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia atau GIPI Hariyadi BS Sukamdani menyatakan pemerintah sekadar menjadikan sektor pariwisata sebagai aksesoris semata. Hal itu merespons Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan yang digodok DPR. “Aksesori semata. Tak ada suatu pasal yang dalam RUU tersebut yang menggambarkan kontribusi pariwisata Indonesia,” katanya di Sahid Sudirman Resident, Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.

Menurut dia, Indonesia perlu belajar dari negara lain yang tak menyepelekan sektor pariwisata sebagai sektor strategis dan unggulan. “Nah kita tidak. Mohon maaf kalau saya bilang perhatian elit politik itu, baik itu penyelenggara negara maupun juga dari parlemen itu tidak melihat ini adalah sesuatu yang penting,” kata Hariyadi.

Pariwisat, menurut dia, berfungsi sebagai penyanggah perekonomian masyarakat setempat secara langsung. Hal itu, kata Hariyadi, tentu berbeda dengan sektor industri yang kebermanfaatannya hanya dinikmati olehpara pelaku usaha. “Tapi kalau pariwisata ini kan luas, semuanya terlibat, semuanya bisa mendapatkan manfaat positif dari kegiatan pariwisata,” ujarnya.

Ia mengatakan, pariwisata berkualitas dan pariwisata massal secara berbarengan harus dikembangkan guna mencari nilai tambah tertinggi dari pelbagai bidang. Haroyadi menuturkan, bisa dimulai dari menawarkan lokasi yang eksotik serta konservasi dan properti yang megah.

“Pariwisata berkualitas itu nilai tambahnya paling maksimal. Tapi maksimalnya untuk siapa? Ya dalam perspektifnya perspektif yang lebih sempit menurut saya. Tapi kalau bicara pariwisata massal, rakyat banyak yang akan terlibat,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara GIPI meminta pemerintah atau DPR segera menunda pengesahan RUU Kepariwisataan yang menjadi inisiatif DPR. GIPI ingin terlibat dalam penyusunan draft RUU itu agar kepentingan dan kebermanfaatan di sektor pariwisata semakin meningkat.

GIPI telah menyusun usulan RUU Kepariwisataan berdasarkan berbagai versi yang diterbitkan oleh DPR. Berdasarkan pembahasan dengan anggota GIPI, draft RUU Kepariwisataan yang saat ini sudah dikeluarkan dua versi oleh DPR yaitu versi tanggal 2 Juli 2022 dan versi tanggal 5 April 2024 dan ditambah satu versi perubahan yang disampaikan dalam rapat melalui zoom oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 20 Agustus 2024, isinya belum selaras dengan aspirasi pelaku pariwisata.

Pilihan editor: Kemenkes: Ada Ratusan Laporan Dugaan Perundungan di PPDS, Tidak Hanya di Undip

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengharmonikan Keberagaman Pariwisata di Expose Tourism Competition 2024

1 hari lalu

Expose Tourism Competition (ETC) 2024 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Mengharmonikan Keberagaman Pariwisata di Expose Tourism Competition 2024

Seminar ini menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari mahasiswa hingga para profesional pariwisata.


Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

2 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno di Yogyakarta Kamis (19/9). Dok.istimewa
Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata adalah sektor utama dalam menciptakan pekerjaan hijau.


Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

2 hari lalu

Dialog bertajuk Sambung Rasa yang diadakan Kadin Kota Solo menghadirkan dua paslon wali kota dan wakil wali kota pada Pilwalkot Solo 2024 di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

Dua paslon Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa Kadin.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

3 hari lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

4 hari lalu

Penjabat Sementara Bupati Kediri Heru Wahono Santoso dalam sesi pengecekan pasukan Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Rabu, 2 Oktober 2024. Dok. Pemkab Kediri
Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso, meresmikan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122


BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

8 hari lalu

Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon Demi Keseimbangan Lingkungan di kawasan Mandalika, Kamis, 26 September 2024. Dok. BRI
BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

Penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari program BRI Menanam - Grow & Green, yang sudah menghasilkan penanaman lebih dari 55.000 bibit pohon dan proyek transplantasi terumbu karang di berbagai wilayah Indonesia.


Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

11 hari lalu

Gunung Seoraksan, Gangwon, Korea Selatan. Unsplash.com/Na Inho
Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

Jalur sepanjang 4.500 kilometer mengelilingi garis pantai Korea hingga wilayah perbatasan dalam Zona Demiliterisasi


Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

12 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

Kepolisian mewanti-wanti agar pelaksanaan kampanye pilkada tak sampai mengusik ekosistem perekonomian, khususnya sektor pariwisata di Yogyakarta


Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

13 hari lalu

Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (tengah) melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh dan ulama Jakarta di hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah
Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana akan jadikan kawasan kota tua seperti Eropa dalam 5 tahun kedepan.


Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

15 hari lalu

Desa wisata Pancoh Turi Sleman yang menjadi pusat perhelatan Jogja Tourism Day untuk memperingati World Tourism Day 2022. Dok. Pokdarwis Pancoh Sleman
Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

World Tourism Day yang diperingati setiap 27 September, menjadi ajang penting bagi para pelaku industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat