TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Rosan Roeslani mengklaim bawa pulang investasi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dari kunjungan kerjanya ke Singapura pada akhir Agustus kemarain. Rosan mengatakan ada dua investasi dari Sembcorp Industries dan Raffles Education Center. "Saya juga cukup kaget, mereka mau investasi di IKN," kata Rosan ketika ditemui usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa, 3 September 2024.
Rosan menuturkan, Sembcorp akan berinvestasi untuk pembangunan panel surya. Nominal modal yang ditawarkan, kurang lebih US$ 60 juta dolar. "Membangun solar panel sekitar 5 hingga 6 megawatt. Ada dua tahap," ujarnya.
Sementara investasi Raffles Education, Rosan telah menandatangani nota kesepahaman soal promosi potensi investasi di sektor pendidikan dengan Chairman dan CEO Raffles Education Limited, Chew Hua Seng. MoU tersebut telah diteken dalam kunjungan kerja pada Selasa, 27 Agustus lalu.
Dalam keterangan tertulisya, Rosan mengatakan MoU tersebut merupakan kerangka kerja kolaborasi antara Kementerian Investasidengan Raffles untuk memfasilitasi potensi investasi sektor pendidikan di Indonesia. Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini berharap penandatanganan nota kesepahaman ini dapat mendorong penyediaan pendidikan kualitas tinggi dan selaras dengan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia, khususnya IKN.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur dibangun dalam 5 tahap hingga 2045 dan ditengarai membutuhkan biaya Rp 466 triliun. Pemerintah mengalokasikan pembangunan ibu kota baru ini dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 20 persen dan 80 persen lainnya merupakan investasi.
Setelah melakukan tujuh tahap groundbreaking proyek pembangunan, Presiden Jokowi mengklaim investasi yang masuk IKN sudah mencapai Rp 56,2 triiliun. Kepala negara menyampaikan hal ini ketika menggelar sidang kabinet paripurna pertama di IKN pada Senin, 12 Agustus 2024.
Jokowi mengatakan Rp 56,2 tersebut dikantongi dari 55 investor. Rinciannya, 6 investor sektor pendidikan, 3 investor sektor kesehatan, 10 investor di sektor retail dan logistik, 8 investor sektor perhotelan, 2 investor sektor energi dan transportasi, 14 investor bidang perkantoran dan perbankan, 9 investor di sektor hunian dan area hijau, serta 3 investor di sektor media dan teknologi.
Pilihan editor: Sri Mulyani Sebut Wacana Pembatasan BBM Subsidi Belum Dibahas