TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengklaim progres pembangunan ibu kota baru tahap pertama sudah lebih dari 92 persen. Sementara itu, tahap kedua mencapai 57 persen dan tahap ketiga hampir 20 persen.
Danis menuturkan ada sejumlah proyek yang diprioritaskan hingga akhir 2024. Di antaranya, proyek hunian aparatur sipil negara atau ASN dan gedung kementerian koordinator.
"Apartemen ASN akan menjadi 47 (tower) pada akhir Desember," kata Danis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, 30 Agustus 2024.
Prioritas lainnya, kata Danis, adalah menambah infrastruktur dasar. "Kalau apartemen selesai, kami juga akan menyelesaikan jalan tol," tuturnya.
Selain tol, pembangunan infrastruktur yang bakal menjadi prioritas adalah Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) atau multi-utility tunnel (MUT). Infrastruktur ini akan menjadi tempat jaringan pipa air minum dan listrik.
Selain proyek-proyek tersebut, Kementerian PUPR saat ini juga tengah mengejar penyelesaian pembangunan runway atau landasan pacu Bandara IKN. Danis mengklaim saat ini progres pembangunannya mencapai 1.375 meter. Ia optimistis target 2.200 meter tercapai pada pekan pertama September 2024.
"Kalau tidak hujan, 2 September kelar. Kalau hujannya ada banyak, 14 September perkiraan (selesai diaspal)" kata Danis.
Landasan pacu Bandara IKN akan dibangun 3.300 meter dan ditargetkan tercapai akhir tahun. Sebelumnya, pemerintah sempat menargetkan 2.200 meter selesai dibangun sebelum 17 Agustus tapi terkendala curah hujan tinggi di kawasan IKN.
Ihwal kelanjutan proyek IKN, presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto memastikan IKN akan diselesaikan pada masa pemerintahannya kelak. "Oh pasti diselesaikan," kata Prabowo dalam keterangan pers bersama Presiden Joko Widodo di IKN, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024.
Adapun rencana garis besar pembangunan IKN memproyeksikan proyek it rampung dalam belasan tahun hingga beberapa puluh tahun. Namun, Prabowo yakin dalam kurun waktu 4—5 tahun pun IKN sudah bisa berfungsi dengan sangat baik.
Namun anggaran proyek IKN di tahun 2025 nyatanya turun signifikan ketimbang alokasi anggaran pada 2024 ini menjadi hanya Rp 143,2 miliar.
Merujuk laporan Koran Tempo edisi Senin, 26 Agustus 2024, turun drastisnya anggarah IKN tertera dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. Padahal, dalam APBN 2024 anggaran mencapai Rp 42,5 triliun.
"Anggaran menurun karena alokasi dananya harus berbagi. Tetapi, IKN tetap prioritas Prabowo-Gibran," kata Direktur juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia mengatakan, visi dari Prabowo-Gibran adalah melanjutkan dan menyempurnakan. Sehingga, program yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin akan tetap berlanjut.
Mengenai IKN, kata dia, anggaran yang tertera di RAPBN 2025 merupakan usulan yang masih dapat berubah di kemudian hari. "Jadi masih belum final, kan nanti akan dirapatkan dengan DPR. Nah, di rapat bisa berubah lagi sesuai persetujuannya DPR bagaimana," ujar Viva.
Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pekerja CNN Indonesia Cerita Kena PHK Sepihak saat Serikat Dideklarasikan