TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor manufaktur atau pengolahan sebesar Rp 177,37 triliun hingga semester I-2024. Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, penyaluran kredit ini tumbuh 15,66 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dengan kualitas yang terjaga optimal.
Dia menilai, sektor hilirisasi atau pengolahan memiliki prospek bisnis yang positif di masa mendatang. “Penyaluran kredit manufaktur tersebut paling banyak kami salurkan ke sub sektor industri makanan dan minuman, industri dan perdagangan besar logam, industri pupuk dan obat hama, industri pulp and paper, dan industri kimia,” kata Ali dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 22 Agustus 2024.
Dia menyebut Bank Mandiri terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung hilirisasi industri nasional. Komitmen tersebut, kata Ali diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis. "Bank Mandiri berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan sektor industri hilir dengan penyaluran kredit yang difokuskan pada sektor manufaktur."
Hingga akhir tahun 2024, Bank Mandiri mengklaim akan terus melanjutkan strategi yang telah diterapkan selama ini. Adapun strategi tersebut adalah meningkatkan dominasi di bisnis nasabah principal atau wholesale dan tumbuh berdasarkan pendekatan ecosystem driven growth serta sektor unggulan di berbagai wilayah.
Strategi tersebut, kata Ali Usman sejalan dengan strategi perseroan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis kerakyatan. Dia pun optimistis dengan pertumbuhan kredit hingga penghujung 2024.
"Kami optimistis bahwa dengan strategi ini, kami dapat mencapai pertumbuhan kredit di kisaran 16 sampai 18 persen hingga akhir tahun, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas kredit pada level yang optimal," ujar Ali.
Pilihan Editor: Terpopuler: Jokowi Sebut Prabowo Setujui Anggaran IKN; Scammer Ubah Nomor Telepon Hotel, Bank, dan Money Changer