TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas presiden terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto, masuk dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025. Jokowi berujar, program makan bergizi gratis termasuk dalam strategi kebijakan jangka pendek untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan, serta pemerataan antardaerah.
"Makan Bergizi Gratis diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah," kata Jokowi saat berpidato di rapat paripurna DPR RI dengan pembahasan RAPBN 2025, Jumat, 16 Agustus 2024.
Eks Gubernur Jakarta itu berujar, program Makan Bergizi Gratis dilakukan secara bertahap. Program ini juga diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel. Meski tidak terang-terangan membeberkan rinciannya, Jokowi memberi sinyal program makan bergizi gratis akan masuk dalam anggaran pendidikan.
"Anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp 722,6 triliun, dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan," ujar Jokowi.
Selain untuk program makan bergizi gratis, Jokowi berujar anggaran pendidikan juga dialokasikan untuk perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk pengembangan riset.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengatakan bahwa arsitektur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah saat ini ke pemerintah selanjutnya.
“APBN 2025 dirancang untuk menjaga ‘Stabilitas, Inklusivitas, dan Keberlanjutan’ untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi.
Desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan dinilai perlu dirancang fleksibel dengan menyediakan ruang fiskal guna mengantisipasi ketidakpastian, dan mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan. Strategi kebijakan jangka pendek akan difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan dan pemerataan antar-daerah.
Pertama ialah makan bergizi gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah. Program MBG dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel.
Kedua yaitu program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan.
Selanjutnya ialah penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi guna mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan
Keempat yakni peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.
Adapun strategi terakhir adalah peningkatan permodalan bagi UMKM.
Pilihan Editor: Viral karena Hampir Pingsan di IKN, Segini Kisaran Gaji Paskibraka