TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Alvin Lie mempertanyakan konsistensi dan kesungguhan upaya Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam mengendalikan tarif tiket penerbangan nasional.
Pasalnya, upaya penurunan tarif tiket pesawat ini dinilai tidak sejalan dengan wacana yang disebutkan beberapa bulan lalu soal dana abadi pariwisata yang rencananya akan dibebankan pada harga tiket.
Beberapa waktu lalu, Menparekraf Sandiaga Uno diketahui telah menargetkan harga tiket pesawat akan turun sebesar 10 persen dalam beberapa bulan mendatang. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama kementerian terkait lainnya, lewat Satgas Penurunan Tiket Pesawat, bekerja sama dalam persoalan efisiensi penerbangan nasional dan penurunan harga tiket pesawat. Hal ini sebagai tindak lanjut melonjaknya harga tiket penerbangan domestik maupun internasional.
Beberapa langkah yang akan dilakukan Satgas Penurunan Tiket Pesawat untuk mengevaluasi harga tiket ini meliputi soal biaya avtur, biaya suku cadang, perizinan, pajak penjualan, hingga pajak penumpang.
Namun, pengamat penerbangan Alvin Lie menilai upaya Menparekraf tersebut tidak konsisten. “Sekitar tiga bulan yang lalu Pak Sandiaga dan Pak Luhut justru mencanangkan wacana untuk dana abadi pariwisata itu juga akan ditambahkan pada harga tiket, dibebankan pada harga tiket,” ungkap Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) ini kepada Tempo ketika dihubungi pada Minggu, 28 Juli 2024.
Selanjutnya: “Jadi saya mempertanyakan kesungguhan Pak Luhut dan Pak Sandiaga...."