"Pemerintah Indonesia juga tengah mempercepat transisi energi fosil ke ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan yeknologi rendah karbon dan efisiensi energi," papar Jerry Sambuaga.
Kemendag juga melakukan pengembangan alternatif lain sumber energi seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.
Kemendag melobi agar tercapai kesepakatan Joint Committe Meeting on Economoc Cooperation (JCEC) yang didukung oleh Hyundai, seperti investasi perusahaan ke kendaraan listrik di Indonesia.
Executuve Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung menyebut saat ini perusahaannya sedang membangun pabrik kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
Perusahaan itu patungan dengan LG Energy Solution dan rencana mulai produksi pada kuartal III 2024 atau Juli sampai September.
"Kami juga mengundang pemerintah Indonesia hadir dalam pembukaan pabrik sel baterai dan mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat pada Juni mendatang," ucapnya.
Eusiun Chung mengatakan Hyundai menyambut baik aksesi Indonesia tergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
"Kami yakin bergabungnya Indonesia akan memberikan manfaat signifikan bagi negara dan komunitas internasional secara keseluruhan," ujar Euisun Chung.
Pilihan Editor: 2 WNI Termasuk Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi, Korban Bisa Tuntut Ganti Rugi