Saat ditanya berapa nilai transaksi dan target yang ingin dicapai dalam gelaran itu, Baki mengaku tidak tahu karena pendataan rencana pembelian langsung dari pembeli ke merek tersebut. "Kalau untuk pengunjung yang datang selama 2 hari ini sampai 15 ribu orang lebih," ucapnya.
Pengunjungnya pun disebut tidak hanya lokal, tapi juga dari mancanegara. "Produk yang ditampilkan di sini bisa diekspor ke Thailand, Eropa bahkan ke Timur Tengah seperti Dubai. Jadi permintaan cukup luar biasa. Pameran ini menjadi semacam ajang untuk produsen cari pasar ekspor ke luar negeri," ujar Baki.
Pameran Busworld diselenggarakan setiap 2 tahun sekali, Baki menyebut alasan rentang waktu agar pengunjung tidak bosan.
"Kami menjaga namanya kualitas. Kalau setiap tahun takutnya orang bosan. Jadi akhirnya kami menyusun setiap 2 tahun, utama kualitasnya," ujarnya
Selain Busworld 2024, di lokasi yang sama juga ada pameran International Auto Parts Accessories & Equip Exhibition (INAPA) 2024. Produk yang dipamerkan antara lain alat berat seperti kontraktor, logistik, elektrik forklift, motor listrik, dan suku cadang otomotif.
"Produk yang paling laku tetap forklift. Kedua bus dan ketiga suku cadang otomotif," ujarnya.
Baki berharap dalam penutupan pameran terakhir kemarin pengunjung lebih banyak hadir tidak hanya menilai, tapi juga benar-benar mempelajari produknya. "Yang penting yang datang itu pengunjung potensial yang mengerti produknya," ujarnya.
Pilihan Editor: Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri