TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir. Pada hari terakhir cuti bersama menyambut Lebaran 2024, Senin, 15 April 2024, rupiah dibuka dengan nilai Rp16.117 per dolar AS.
Ini merupakan angka terendah dalam 4 tahun terakhir ketika dolar tembus Rp16,373 pada 3 April 2020. Saat cuti bersama lebaran dimulai pada 5 April 2024, rupiah masih berada di angka Rp15.887 per dolar AS. Pasar keuangan domestik baru akan dibuka pada Selasa besok, 16 April 2024.
Analis dari Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menyebut bahwa nilai tukar rupiah riil terhadap dolar AS sebenarnya belum mencapai level Rp 16 ribu. Namun, jebloknya kurs rupiah menjadi Rp16 ribu didorong oleh pasar forex domestik yang masih libur.
"Nah, pelemahan rupiah kita terhadap US$ yang sudah menembus 16 ribu bisa jadi dikarenakan mekanisme transaksi di pasar luar negeri. Seperti di pasar non-deliverable forward (NDF) Singapura," kata Myrdal dalam keterangannya pada Sabtu, 13 April 2024.
Itu pun, kata dia rupiah terlihat melemah karena posisi US$ yang tengah menguat, baik secara global maupun regional Asia. Hal ini tercermin dari posisi variabel indeks Dollar DXY yang posisinya terus menanjak.
Dia menjelaskan, penguatan indeks Dollar DXY tersebut merupakan gambaran dari perpindahan arus dana di pasar keuangan internasional yang mengarah pada pergerakan pelaku pasar global yang ingin memindahkan aset investasinya ke pasar AS. Baik di pasar saham maupun obligasi.
"Terutama pasar obligasi AS yang terlihat lebih menarik saat yield dari surat utangnya terus meningkat dan terlihat meningkat saat ekspektasi penurunan bunga the Fed semakin uncertain."
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan indeks dolar menjadi salah satu penyebab rupiah melemah. Namun, ia menilai masa cuti Lebaran yang berlangsung beberapa hari di Indonesia ikut menjadi faktor melemahnya rupiah terhadap dolar.
"Pada masa cuti yang begitu lama, hampir 8 hari ini membuat indeks dolar terus mengalami penguatan yang cukup signifikan, sehingga rupiah di perdagangan internasional terus mengalami pelemahan," katanya, Minggu, 14 April 2024.
Menurut Ibrahim, Bank Indonesia secara internal pun tidak bisa melakukan intervensi. Begitupun dengan data ekonomi Indonesia yang tidak bisa dirilis karena bersamaan dengan libur Lebaran atau hari raya Idul Fitri.
"Wajar kalau seandainya rupiah terus mengalami pelemahan di atas Rp 16 ribu," kata dia.
Kondisi rupiah yang melemah diperkirakan terjadi hingga Selasa nanti. Faktor lain, karena dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah. Kondisi itu juga mengakibatkan harga emas dan minyak naik.
Meski dalam perdagangan hari Jumat kemarin harga emas dan minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. "Salah satunya karena data Amerika yang cukup bagus sehingga dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim.
BERIKUTNYA: Mencemaskan Pengusaha sampai Dampak Perang iran - Israel