- Kronologi McDonald's Dukung Tentara Israel, Diboikot sampai Rugi dan Diakuisisi
McDonald's membeli Alonyai, perusahaan pewaralaba yang selama 30 tahun mengelola 225 restoran makanan cepat saji itu di Israel, buntut boikot di seluruh dunia karena menyatakan mendukung tentara Israel dalam perang melawan Hamas.
Rantai makanan cepat saji Amerika Serikat itu telah menjadi sasaran boikot dan protes sejak Alonyal mengumumkan dukungan terhadap tentara Israel tak lama setelah serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas.
Tak dinyana, dukungan berupa makanan gratis kepada militer Israel itu, memicu boikot dan demo terhadap restoran McD di berbagai pelosok dunia terutama di negara dengan penduduk mayoritas Muslim termasuk di Malaysia dan Indonesia.
McDonald's adalah jaringan global namun waralabanya seringkali dimiliki secara lokal dan beroperasi secara mandiri.
CEO Chris Kempczinski mengatakan pada Januari 2024 bahwa perusahaannya telah melihat “dampak yang berarti” di beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa di luar kawasan akibat konflik Israel-Hamas.
“McDonald’s tetap berkomitmen terhadap pasar Israel dan memastikan pengalaman karyawan dan pelanggan yang positif di pasar di masa depan,” kata Jo Sempels, presiden International Developmental Licensed Markets, mengatakan pada hari Kamis, 4 April 2024.
Setelah selesainya transaksi dalam beberapa bulan mendatang, McDonald's akan memiliki restoran dan operasional Alonyal sambil tetap mempertahankan 5 ribu karyawannya, kata Omri Padan, CEO dan pemilik Alonyal. Perusahaan tidak mengungkapkan ketentuan transaksi.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?...