Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai penurunan jalan tol Bocimi disebabkan oleh kegagalan dalam konstruksi. Dia menekankan, manajemen pengelola jalan tol Bocimi seharusnya tidak hanya melakukan renovasi pada bagian jalan tol yang mengalami longsor, tetapi juga harus melakukan rekonstruksi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Atas kejadian longsornya ruas jalan tol Bocimi ini, ia menilai bahwa ruas jalan tol Bocimi ini tidak laik fungsi. Karena itu, menurut dia, perlu dipertanyakan kembali uji laik fungsi jalan tol di Bocimi ini.
"Masalah kegagalan konstruksi, jadi harus konstruksi ulang," katanya pada Kamis, 4 April 2024.
Dia mengatakan kejadian longsor di jalan tol ini sebenarnya bisa dihindari sejak awal pembangunan. Jika jalan tol dibangun di sepanjang tepi sungai, kontraktor harus membangun talut agar jalan tol tidak tererosi saat hujan lebat. "Contohnya di Tol Semarang-Solo itu banyak (yang dipasang talut), karena banyak area tebing atau jurang," ujarnya.
RIZKI DEWI AYU | ANTARA | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Terpopuler: Ribuan Karyawan PT DI Tuntut THR dan Gaji, Sejarah Panjang Tol Bocimi yang Longsor