Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Aguan dan Eka Tjipta Widjaja, Pemilik PIK dan BSD yang Masuk PSN Jokowi

image-gnews
Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 19 April 2016. Aguan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembahasan Raperda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 19 April 2016. Aguan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembahasan Raperda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Pengembangan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) dan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) Tropical Concept menjadi dua dari 14 pembangunan yang masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional atau PSN. Nantinya, pembangunan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias skema biaya dari swasta.

“Tadi dilaporkan ke Pak Presiden (Joko Widodo atau Jokowi) ada 14 PSN baru yang pembiayaannya berasal dari swasta, menciptakan lapangan kerja, dan tidak membutuhkan APBN,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 18 Maret 2024.

Lantas siapakah pemilik BSD dan PIK yang akan menjadi PSN ini?

Sebelumnya, dengan adanya kebijakan baru dari Jokowi tersebut, sejumlah konglomerat dipastikan bisnisnya akan menjadi PSN. Termasuk BSD dan PIK, keempat belas PSN itu yakni Kawasan Industri Wiraraja di Pulau Galang, Batam; North Hub Development Project Lepas Pantai Kalimantan Timur; dan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kemudian pembangunan Giga Industrial Park dan Kawasan Industri Kolaka Resource serta Kawasan Industri Stargate, ketiganya di Sulawesi Tenggara; Kawasan Pesisir Surabaya Waterfront di Kenjeran. Ada juga pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan; Neo Energy Morowali; Jalan Tol di Section Harbour Road II Jakarta Utara; Jalan Tol Dalam Kota Bandung, dan Kawasan Industri Patimban di Subang.

Forbes menempatkan keluarga Wijaya di urutan kedua dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD 11,9 miliar atau setara dengan Rp 170,6 triliun. Keluarga ini mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada 2019. Eka dikenal sebagai pendiri grup Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi. Setelah ia meninggal, empat putra tertuanya mewarisi kerajaan bisnis yang ia bangun, sementara anak-anaknya yang lain membangun bisnis sendiri. dok. TEMPO

Profil pemilik BSD

Bumi Serpong Damai atau biasa disebut BSD City merupakan wilayah tersohor bertajuk kota mandiri di wilayah selatan Jakarta. Saat ini BSD City dimiliki dan dikelola oleh Sinar Mas Land, salah satu anak usaha Sinar Mas Group. Adapun Sinar Mas Grup merupakan perusahaan gurita yang dibangun oleh konglomerat Indonesia, mendiang Eka Tjipta Widjaja.

Sepeninggalan Eka, Sinar Mas Grup kini dikelola oleh anak-anaknya. Adapun PSN di BSD rencananya akan digarap oleh Muktar Widjaja, salah satu anak Eka Tjipta Widjaja. Saat ini dia juga menjabat sebagai Executive Director & Chief Executive Officer dalam susunan direksi Sinar Mas Land. PSN ini direncanakan akan fokus untuk membuat BSD City menjadi kawasan medicine dan pendidikan.

Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, tutup umur di usia 97 tahun pada Sabtu malam, 26 Januari 2019 pukul 19.43 WIB. Kerja kerasnya yang dimulai dari berdagang kelontong keliling pada 1938 membawanya menjadi orang terkaya kedua di Indonesia 80 tahun kemudian. Oie Ek Tjhong, nama asli Eka Tjipta Widjaja, tercatat oleh riset Globe Asia 2018 memiliki kekayaan sebesar Rp 198,8 triliun.

Dilansir dari laman asuransisimasnet.com, Eka mulai berbisnis sebagai pedagang kelontong menjajakan biskuit dan permen berkendara sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 1938. Usaha yang dijalankannya ini lalu terus berkembang dengan pesat. Seiring berjalannya waktu, ia kemudian mengembangkan usaha di bidang lainnya.

Termasuk di antaranya, Eka Tjipta Widjaja juga berbisnis kopra. Bahkan ia mendapat sebutan sebagai Bapak Kopra karena usaha kopranya di Indonesia yang sangat maju pada 1961. Lalu pada 1962, untuk pertama kalinya perusahaan yang didirikannya, CV Sinar Mas bisa terdaftar secara resmi di Surabaya. Karena usaha terus berkembang, CV Sinar Mas mengembangkan sayapnya membuka kantor pertamanya di Jakarta.

Empat tahun berlalu yakni pada 1968, Eka Tjipta Widjaja lalu membangun pabrik minyak goreng Bitung Menado Oil Ltd. Pembangunan pabrik minyak tersebut kemudian diikuti pembangunan pabrik PT Kunci Mas di Surabaya. Berikutnya, pada 1972, Eka Trjipta Widjaja memindahkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang berada di Jakarta ke Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak berhenti di situ, pada 1980, Eka Tjipta Widjaja memodifikasi seluruh mesin minyak goreng sehingga mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit. Sejak saat itu, usaha sawit Eka Tjpta Widjaja makin berkembang pesat. Lahannya pun tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Pada 1982, Eka Tjipta Widjaja kemudian mengakuisisi kebun seluas 10 ribu hektare, di Sumatera Utara.

Tak berhenti di situ, Eka Tjipta Widjaja kemudian melirik bisnis di bidang keuangan. Pada 1982, ia mendirikan perusahaan pembiayaan PT Internas Artha Leasing Company. Perusahaan ini berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan, yang kemudian berkembang menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan menjadi Induk usaha jasa keuangan Sinar Mas pada 1996.

Ekspansi usaha di sektor bisnis keuangan pun dilanjutkan. Eka Tjipta Widjaja mendirikan perusahaan asuransi kerugian yang bernama PT Asuransi Sinar Mas pada 1984. Pada tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja menghadirkan satu pilar usahanya lagi yaitu asuransi Jiwa Sinar Mas yang dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (“SMILE”) yang merupakan usaha kolaborasi dengan PT. Sumimoto Insurance Group, Jepang.

Eka Tjipta Widjaja juga masuk ke sejumlah sektor bisnis lain dan tak hanya yang berlokasi di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Kepemilikan bisnisnya di antaranya juga ada di di sektor properti seperti Sinarmas Land dan Bund Center Investment.

Sinar Mas menjadi salah sattu dari 10 investor dalam negeri yang menggelontorkan investasi sebesar Rp 20 triliun untuk membangun beragam fasilitas publik di IKN. Sebanyak 10 investor itu adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group.

Selanjutnya: Aguan PIK Investor di IKN

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Bikin Skema Upacara 17 Agustus Hybrid di IKN dan Jakarta

16 menit lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Pembangunan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 10 Juni 2024, usai rapat persiapan perayaan HUT ke-79 RI di IKN. TEMPO/Daniel A. fajri
Jokowi Bikin Skema Upacara 17 Agustus Hybrid di IKN dan Jakarta

Pemerintah Jokowi terus mematangkan persiapan upacara 17 Agustus di IKN.


Muhammadiyah Tak Ingin Tergesa-gesa Soal IUP, Ini Sikap Ormas Keagamaan Lain

29 menit lalu

Ilustrasi Batu Bara. shutterstock.com
Muhammadiyah Tak Ingin Tergesa-gesa Soal IUP, Ini Sikap Ormas Keagamaan Lain

Muhammadiyah menyatakan tidak akan tergesa-gesa terkait IUP atau konsesi tambang yang ditawarkan oleh pemerintah.


Sederet Desakan Nahdliyin Alumni UGM kepada PBNU dan Pemerintah soal Izin Tambang

49 menit lalu

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Qoumas alias Gus Yahya dalam konferensi pers menjelaskan soal isu-isu Mutakhir Haji 1445 H di Kantor PBNU, Jakarta pada 6 Juni 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Sederet Desakan Nahdliyin Alumni UGM kepada PBNU dan Pemerintah soal Izin Tambang

Kebijakan Pemerintahan Jokowi memberikan izin konsesi tambang dan disambut oleh PBNU menuai desakan dari Nahdliyin alumni UGM.


Polemik Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Dosen Non-PNS Ini Gugat UU MInerba ke MK

1 jam lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat.  TEMPO/Subekti.
Polemik Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Dosen Non-PNS Ini Gugat UU MInerba ke MK

Seorang advokat dan dosen non-PNS, Rega Felix, menggugat Undang-Undang Mineral dan Batu Bara atau UU Minerba ke Mahkamah Konstitusi.


Jokowi Gelar Rapat Persiapan HUT RI ke-79

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai meninjau lokasi Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Kalimantan Timur, Rabu 5 Juni 2024. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Jokowi Gelar Rapat Persiapan HUT RI ke-79

Pemerintah merencanakan untuk mengadakan acara HUT RI di IKN pada tahun ini.


KWI dan HKBP Tak Ambil Izin Konsesi Tambang, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
KWI dan HKBP Tak Ambil Izin Konsesi Tambang, Apa Alasannya?

Tak semua ormas keagamaan mengambil izin konsesi tambang yang diberikan oleh pemerintahan Jokowi, misalnya saja, KWI dan HKBP.


Deretan Masalah Pembangunan IKN yang Ditemukan BPK: Rencana Pendanaan, Lahan Infrastruktur hingga..

2 jam lalu

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Deretan Masalah Pembangunan IKN yang Ditemukan BPK: Rencana Pendanaan, Lahan Infrastruktur hingga..

Dalam auditnya, BPK menemukan sejumlah permasalahan atas pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Apa saja masalah yang ditemukan BPK itu?


Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, 2 ASN dan Satu Anggota NasDem Jadi Saksi Meringankan

3 jam lalu

Anggota DPR RI dari fraksi partai Nasdem, Ahmad Sahroni berjabat tangan dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, seusai menjadi saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan lima orang saksi, Indira Chunda Thita Syahrul, GM Radio Prambors, Dhirgaraya S. Santo dan saksi diluar berkas perkara Ahmad Sahroni, Fuad Hasan Masyhur dan Pemilik Suite Travel, Harly Lafian. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, 2 ASN dan Satu Anggota NasDem Jadi Saksi Meringankan

Kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo sudah meminta Presiden Jokowi dan 3 tokoh lain untuk menjadi saksi a de charge, namun belum ada balasan


Menhub Blak-blakan soal Alasan Belum Izinkan Taksi Terbang di IKN: Ada Risikonya..

4 jam lalu

Taksi terbang EHang 216 lepas landas saat menjalani 'demo flight' di kawasan Klungkung, Bali, Jumat, 26 November 2021. EHang memanfaatkan jaringan internet dan dikendalikan dari darat. ANTARA/Fikri Yusuf
Menhub Blak-blakan soal Alasan Belum Izinkan Taksi Terbang di IKN: Ada Risikonya..

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara soal kelanjutan rencana operasional taksi terbang yang mengangkut penumpang di IKN.


Sapi Milik Polisi Bantul Dibeli Jokowi Rp 100 Juta untuk Idul Adha

4 jam lalu

Sapi jenis PO dengan berat hampir satu ton milik peternak dari Kelurahan Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban Idul Adha 1445/2024. ANTARA/Hery Sidik
Sapi Milik Polisi Bantul Dibeli Jokowi Rp 100 Juta untuk Idul Adha

Presiden Jokowi membeli sapi seharga Rp 100 juta untuk disembelih pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah dari peternak sapi di wilayah Yogyakarta