Bos Agung Sedayu Group (ASG), Sugianto Kusuma alias Aguan dan bos Salim Group, Anthony Salim diprediksi akan menjadi konglomerat Indonesia yang terlibat dalam pengembangan PSN. Aguan dan Anthony akan mengambil alih PSN pengembangan Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK 2 dengan konsep Tropical Coastland.
Melansir dari Antaranews, PIK 2 merupakan lanjutan usaha patungan Agung Sedayu Group dan Salim Group. Sebelumnya, kedua perusahaan ini telah sukses mengembangkan Kawasan PIK 1 dan Pulau Reklamasi. Pengembangan tersebut meliputi Golf Island and Ebony dengan total luas pengembangan sekitar 1.600 hektar.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), Christy Grassela, ada enam proyek pengembangan PIK 2 yang telah dikaji oleh pihaknya. Mulai dari Eco-Park, wisata safari, lapangan golf, wisata mangrove, sirkuit internasional, dan ekowisata. Pembangunan proyek pariwisata dan ekonomi kreatif di PIK 2 ini direncanakan dilakukan secara bertahap.
Adapun opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal III 2024. Untuk pengerjaannya, proyek Green Area dan Eco-City PIK 2 diperkirakan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Sugianto Kusuma alias Aguan
Sugianto Kusuma atau lebih dikenal dengan sebutan Aguan lahir di Palembang, 9 Januari 1951. Aguan merintis Agung Sedayu Group pada 1970an. Ini adalah salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia. Segmen bisnisnya antara lain pengembangan kota, gedung bertingkat tinggi, hotel dan resor, mal, serta proyek komersial lainnya.
Aguan akan mengambil alih PSN pengembangan Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK 2 dengan konsep Tropical Coastland.
Melansir dari Antaranews, PIK 2 merupakan lanjutan usaha patungan Agung Sedayu Group dan Salim Group. Sebelumnya, kedua perusahaan ini telah sukses mengembangkan Kawasan PIK 1 dan Pulau Reklamasi. Pengembangan tersebut meliputi Golf Island and Ebony dengan total luas pengembangan sekitar 1.600 hektar.
Adapun Agung Sedayu Group adalah perusahaan yang dirintis Aguan sejak 1970. Saat itu, Agung Sedayu Group mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan. Setelah berkembang pesat, Agung Sedayu Group lalu mendirikan pusat perbelanjaan elektronik terintegrasi pertama di Indonesia, yaitu Harco Mangga 2 pada 1991.
Setelah keberhasilan membangun Harco Mangga 2, Aguan terus memperluas bisnisnya. Dia kemudian menggarap proyek-proyek perumahan, perkantoran, apartemen, serta kawasan niaga dan industri. Jaringan Agung Sedayu Group antara lain Green Lake City, Grand Galaxy City, Puri Mansion, Kelapa Gading Square, Ancol Mansion, dan banyak lainnya.
Konsorsium Aguan membangun proyek pertama hotel di IKN. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meletakkan batu pertama alias groundbreaking untuk hotel tersebut pada Kamis, 21 September 2023. Konsorsium Aguan diketahui berinvestasi Rp 20 triliun.
“Ini (investasi Pak Aguan dan kawan-kawan) memberikan confidence, memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor,” kata Jokowi dalam keterangannya di IKN pada Kamis, 21 September 2023.
Teranyar, konsorsium Aguan yang menamai dirinya Konsorsium Nusantara tersebut akan memproyeksikan kebun raya atau botanical garden di IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan agenda tersebut baru dibicarakan bersama investor, termasuk Konsorsium Nusantara.
Salah satu hal yang didiskusikan, kata Agung, adalah terkait rencana peraturan pemberian donasi atau sumbangan dan skema penghasilan bruto dari donasi itu. Pasalnya, Kebun Raya IKN bukanlah proyek investasi komersial.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | RADEN PUTRI | RR ARIYANI YAKTI WIDYASTUTI I ANANDA RIDHO SULISTYA
Pilihan Editor: Jejak Konglomerat Aguan di IKN dan Bandara Singkawang, Jokowi Ucapkan Terima Kasih: Yang Saya Hormati Pak Aguan