Sementara itu, inflasi harga pangan yang bergejolak dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan pokok seperti beras, cabai merah, telur, daging ayam, dan minyak goreng.
“Di antaranya harga beras yang naik 3,8 persen mtm (secara bulanan), cabai merah 11,3 persen mtm, telur 1,7 persen mtm, daging ayam 0,7 persen mtm, dan minyak goreng 0,6 persen mtm,” lanjutnya.
Ibrahim menjelaskan, beberapa komoditas pangan, terutama beras, masih dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang mengurangi pasokan dalam negeri menjelang musim panen. Menurut dia, kebijakan impor juga terhambat oleh pembatasan ekspor makanan dari beberapa negara produsen beras lainnya. Di sisi lain, cuaca ekstrem juga mengganggu distribusi pangan.
Ibrahim menambahkan, stabilitas inflasi inti hingga Februari 2024 menunjukkan ekspektasi inflasi yang terkendali dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini.
“Namun, inflasi umum pada akhir 2024 diperkirakan akan berkisar 3,0-3,5 persen yoy (tahunan).” tutur Ibrahim.
Pilihan Editor: Airlangga Ungkap Biaya Program Makan Siang Gratis Bakal Diambil dari Dana BOS