Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan, dampak dari absennya insentif ini terlihat pada penjualan mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air, yang mengalami penurunan pada awal tahun.
“Di Januari ini hampir semua EV (electric vehicle/kendaraan listrik) relatif terhenti karena menunggu PMK, jadi kami akan segera selesaikan," imbuh Airlangga.
Menurut Airlangga, penjualan kendaraan secara keseluruhan pada 2023 turut mengalami penurunan dibanding 2022. Namun, pemerintah berusaha agar penjualan dapat kembali meningkat.
“Tahun lalu kan agak turun dikit di bawah 1 juta unit, tapi kami berharap (tahun ini) kembali ke 1 juta unit dan ekspor tahun lalu di atas 500 ribu unit,” lanjutnya.
Pada kesempatan sama, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sementara ini belum ada lagi penambahan insentif di tahun 2024.
“Ya, sementara belum. Tapi kita sudah mendorong dengan pengurangan PPN. Saya kira ini akan mendorong penjualan dan nanti baliknya ke mendorong produksi ke pabrik-pabrik electric vehicle (kendaraan listrik) yang ada di Indonesia,” ujar Jokowi.
Pilihan Editor: Stok Beras Masih Kosong di Sejumlah Ritel Modern Jakarta Selatan