Masinis yang dilatih merupakan masinis yang telah berpengalaman dalam mengemudikan kereta konvensional selama minimal 3.000 jam atau 100 ribu kilometer. Pelatihan dibagi menjadi dua tahap, dengan tahap pertama berfokus pada pelatihan teori di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun dan tahap kedua melibatkan pelatihan praktik di Depo Tegalluar.
Di Depo Tegalluar, masinis diberikan pembelajaran praktik melalui komputer dan simulator kabin masinis EMU. Simulator ini merupakan replika dari sarana Whoosh yaitu tipe KCIC400AF yang seluruh peralatan dan fungsinya sama dengan yang nantinya akan digunakan saat berdinas.
Simulator ini tidak hanya memerlukan keterampilan menjalankan dan menghentikan kereta, melainkan juga menghadapi berbagai skenario dari perjalanan normal hingga mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi seperti gangguan sistem, objek asing, sinyal, dan perubahan cuaca. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa masinis siap mengoperasikan Kereta Cepat Whoosh dengan keahlian yang dibutuhkan
Selain melakukan praktik pada simulator, para masinis juga secara bergantian mulai mengikuti kegiatan langsir EMU di area Depo Tegalluar dan perjalanan kereta Comprehensive Inspection Train rute Jakarta-Bandung pp. Kegiatan tersebut dilakukan setiap pekan untuk memahami lintasan dan karakteristik jalur yang nantinya akan dioperasikan.
"Setelah pelatihan praktik selesai, calon masinis Whoosh menjalani job training dan selanjutnya akan mengikuti sertifikasi yang ditetapkan oleh regulator," ujar Eva.
Pilihan Editor: 133 Ribu Formasi CASN 2023 Tak Terisi, Banyak Kualifikasi Pelamar Tak Sesuai