TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkap, terdapat 133.564 formasi atau 23 persen tak terisi pada seleksi Calon Aparatur Sipil Negara atau CASN 2023. Menurutnya, formasi kosong itu disebabkan adanya ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan jabatan yang dibuka.
Anas menyebut, pemerintah sebenarnya telah menyediakan1.030.751 formasi atau lowongan ASN. Namun tidak semua kebutuhan diusulkan oleh instansi pemerintah pusat dan daerah. Akhirnya total formasi atau lowongan yang dibuka pada seleksi 2023 hanya sebesar 567.166.Dari total 567.166 yang dibuka, kata Anas, pelamar yang lolos hanya 433.602.
“Sehingga secara umum, 133.564 formasi yang dibuka tahun 2023 belum terisi atau sekitar 23 persen dari total formasi yang dibuka,” ucap Anas dalam keterangannya yang dikuip pada Kamis, 18 Januari 2024.
Anas mengungkap, salah satu alasan dari formasi yang tak terisi ini yaitu kualifikasi pendidikan pelamar tak sesuai dengan jabatan, khususnya untuk tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Ia mencontohkan, misalnya pelamar memiliki kualifikasi A namun ia melamar ke formasi yang membutuhkan kualifikasi B. Maka, pelamar itu tentu tidak bisa diterima. Selain itu, kata Anas, pada formasi khusus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari tenaga honorer banyak yang tidak memenuhi syarat pengalaman kerja.
"Persyaratannya wajib berpengalaman minimal dua tahun pada bidang yang relevan dengan jabatan yang dilamar. Ternyata banyak yang belum bisa dipenuhi oleh peserta formasi khusus non-ASN," katanya.
Sementara itu, mantan Bupati Banyuwangi itu menyebut banyak tenaga honorer komplain karena karena formasi yang dibuka pada seleksi CASN 2023 jumlahnya sedikit.
"Ini karena belum optimalnya usulan formasi yang diajukan oleh instansi pemerintah daerah," tutur Anas.
Anas memastikan, evaluasi seleksi CASN 2023 akan digunakan untuk menyempurnakan proses rekrutmen CASN 2024 yang akan dibuka untuk 2,3 juta formasi.
“Intinya, Kementerian PANRB dan BKN selalu melakukan evaluasi. Masukan dari publik, akademisi, maupun instansi pemerintah pusat sampai daerah menjadi bahan evaluasi agar seleksi CASN semakin baik lagi,” ujarnya.
Sebagai informasi, rekrutmen ASN tahun 2024 telah diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat, 5 Januari 2024 dengan total formasi 2,3 juta. Instansi pusat mendapat formasi kebutuhan 429.183 yang terdiri atas 207.247 CPNS dan 221.936 bagi PPPK. Formasi tersebut merupakan gabungan untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Sementara formasi instansi daerah sebesar 1.867.333 yang terdiri atas 483.575 CPNS dan 1.383.758 PPPK. Formasi PPPK di instansi daerah dialokasikan untuk guru sebanyak 419.146, tenaga kesehatan sebesar 417.196, serta 547.416 formasi untuk tenaga teknis.
Yohanes Maharso Joharsoyo
Pilihan Editor: Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous