TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dan tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyoroti anjloknya Kereta Api (75A) Pandalungan di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Ahad, 14 Januari 2024. Menurutnya, kejadian ini bisa mencederai kepercayaan masyarakat pada keselamatan kereta api.
"Kecelakaan kereta api dalam satu bulan sudah dua kali terjadi. Ini menjadi catatan evaluasi yang dikategorikan kritis, bisa mencederai rasa kepercayaan masyarakat terkait keselamatan perjalanan menggunakan kereta api. Ini perlu jadi catatan kritis," ujar Yayat dalam keterangannya kepada Tempo pada Ahad, 14 Januari 2024.
Menurutnya, meski kejadian yang terjadi pada KA Pandalungan hanya dikategorikan anjlok, kejadian ini tetap menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan kereta api yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"Walaupun dikategori anjlok tapi ini (kecelakaan di Pandalungan) menunjukkan ada masalah dalam konteks terkait pemeliharaan jalur kereta apinya. Apakah masih ada faktor human error di dalamnya?" ujarnya.
Ia berharap, KAI serius dalam menyikapi kecelakaan kereta api yang sudah terjadi dua kali di awal 2024. "Jadi ini kalau sampai dua kali ini berarti ada persoalan besar dengan masalah SDM-nya atau pada teknis konteks pemeliharaan jalur kereta apinya gitu," kata Yayat.
Selanjutnya: Yayat mendorong KAI untuk segera mengevaluasi seluruh jalur kereta api....