TEMPO.CO, Jakarta - Imbas anjloknya KA Pandalungan (KA 75) relasi Gambir-Surabaya-Jember pada Ahad, 14 Januari 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat sebanyak 933 penumpang telah membatalkan tiket perjalanan kereta api hingga Pukul 17.00 WIB.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menyebut dari total 993 penumpang, terdapat 28 penumpang yang membatalkan tiket dari Stasiun Bangil, Stasiun Malang 126 penumpang, Stasiun Mojokerto 76 penumpang, Stasiun Surabaya Pasar Turi 34 penumpang, Stasiun Sidoarjo 154 penumpang, Stasiun Surabaya Gubeng 394 penumpang, dan Stasiun Wonokromo 121 penumpang.
Luqman menyebut, proses evakuasi sarana dan perbaikan prasarana di emplasemen Stasiun Tanggulangin saat ini masih berlangsung. Beberapa kereta api jarak jauh dengan tujuan Surabaya dan Bangil mengalami perubahan pola operasi perjalanan kereta api.
"Para calon pelanggan yang mengalami dampak gangguan operasional ini telah diberitahukan adanya perubahan pola operasi tersebut melalui Whatsapp blast," ujarnya.
Adapun kereta api yang memutar dari Stasiun Bangil lewat Malang dan Kertosono, yakni :
- KA Ranggajati (115) relasi Jember - Surabaya Gubeng - Cirebon
- KA Logawa (211) relasi Jember - Surabaya Gubeng - Purwokerto
- KA Sritanjung (241) relasi Ketapang - Surabaya Gubeng - Lempuyangan
- KA Jayabaya (107) relasi Malang - Surabaya Gubeng - Pasarturi - Pasarsenen
- KA Wijaya Kusuma (117) relasi Ketapang - Surabaya Gubeng - Cilacap
- KA Pandalungan (77f) relasi Jember - Surabay Gubeng - Pasarturi - Gambir.
Sebagai informasi, Kereta Api (75A) atau KA Pandalungan relasi Gambir - Surabaya - Jember anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Ahad,14 Januari 2024 pukul 07.57 WIB.
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kecelakaan ini KA Pandalungan yang terjadi pada pagi ini, Ahad, 14 Januari 2024. "Tidak ada korban luka, dan tidak ada korban jiwa," ujar Joni.
Pilihan Editor: Harga Sejumlah Bahan Pokok Mulai Turun, Beras dan Minyak Goreng Masih Melonjak