TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 10 Januari 24 tahun yang lalu, terjadi peristiwa yang mengguncang dunia bisnis dan teknologi, yakni pembelian Time Warner oleh America Online atau AOL senilai 182 miliar dolar AS. Akuisisi ini dianggap sebagai salah satu aksi korporat terbesar dalam sejarah. Namun, juga diikuti oleh berbagai tantangan dan pembelajaran yang berharga.
Kilas balik pembelian Time Warner oleh AOL
Pada 10 Januari 2000, Time Warner yang saat itu merupakan rumah bagi Warners, HBO, CNN, TBS, Time Warner Cable, dan majalah Time dibeli seharga 182 miliar dolar AS oleh AOL.
Dikutip dari Encyclopedia, AOL merupakan perusahaan senilai 350 miliar dolar AS yang populer pada era Internet awal.
AOL terkenal dengan layanan dial-up internet dan memiliki pangsa pasar yang besar di era itu. Perusahaan tersebut memiliki 30 juta pelanggan yang menggunakan layanan dial-up untuk mengakses internet dan email. Mereka juga menggabungkan konglomerat media terbesar di dunia dengan penyedia internet terbesar di dunia.
Dikutip dari History, Penggabungan AOL dan Time Warner terjadi pada puncak gelembung internet atau Internet bubble, ketika bisnis dot-com sedang meroket. Berdasarkan ketentuan merger, yang disetujui oleh Komisi Perdagangan Federal pada Desember 2000 dan secara resmi selesai pada Januari 2001, pemegang saham AOL memiliki 55 persen perusahaan baru tersebut sementara pemegang saham Time Warner memiliki 45 persen.
Salah satu pendiri, ketua dan CEO AOL, Steve Case, menjadi ketua perusahaan baru, sementara ketua dan CEO Time Warner Gerald Levin ditunjuk sebagai CEO-nya.
Namun penggabungan infrastruktur, budaya perusahaan, dan strategi bisnis kedua perusahaan menjadi sebuah tantangan yang besar. Perbedaan pendekatan dan budaya membuat proses integrasi sulit terwujud.
Di mana dalam beberapa bulan, perekonomian jatuh ke dalam resesi, pecahnya gelembung dot-com dan kesepakatan AOL-Time Warner disebut sebagai merger terburuk dalam sejarah.
Hal yang sangat merugikan AOL adalah munculnya akses internet broadband, yang kemudian mematikan dial-up. Pada 2002, perusahaan gabungan tersebut membukukan kerugian sebesar 98,7 miliar dolar AS, yang masih merupakan rekor kerugian tahunan terburuk dalam sejarah perusahaan di Amerika Serikat.
Dikutip dari The Hollywood Reporter, Ted Turner, yang menjual Turner Broadcasting System miliknya kepada Time Warner pada 1995, pernah memperkirakan bahwa akibat merger tersebut, ia kehilangan sekitar 8 miliar dolar AS atau 80 persen kekayaannya.
Pada 2009, setelah perjuangan panjang dan hasil yang kurang memuaskan, Time Warner dan AOL memutuskan hubungan mereka. Time Warner memisahkan AOL sebagai perusahaan independen, dan Verizon membelinya pada 2015 seharga 4,4 miliar dolar AS. Pada 2018, AT&T melakukan akuisisi Time Warner senilai 85 miliar dolar AS.
Pilihan editor: TikTok Dikabarkan Bakal Merger dengan Goto, Ini Respons Menteri Teten