TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN asuransi, penjaminan dan investasi, Indonesia Financial Group (IFG), mengungkapkan sebanyak 900 pemegang polis Jiwasraya tak setuju dipindahkan ke polis IFG Life, sebagai upaya restrukturisasi atau penyelamatan pemegang polis Jiwasraya.
"Yang tidak ikut nilai polisnya Rp 188 miliar, sekitar hampir 900 orang," ujar Direktur Utama (Dirut) IFG, Hexana Tri Sasongko, di Kementerian BUMN, Jakarta pada Selasa, 9 Januari 2024.
Hexana menjelaskan, pemegang polis yang tidak mengikuti restrukturisasi, perhitungannya dilakukan dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ia meyakini, perhitungan tersebut ada skema dan perhitungan tertentu.
"Jadi yang kami selesaikan adalah polis-polis bagi mereka yang menyetujui restrukturisasi," tutur Hexana.
Sebelumnya diberitakan, Pelaksana Tugas Dirut Jiwasraya, Mahelan Prabantarikso, mengklaim perseroan telah berhasil merestrukturisasi sebesar 99,7 persen polis hingga akhir 2023.
“Pada tahapan akhir restrukturisasi ini, kami tetap menghormati pilihan nasabah yang tidak mengikuti program restrukturisasi,” kata dia dalam keterangan resminya pada Jumat, 29 Desember 2023.
IFG Life hingga Desember 2023 tercatat mendapatkan total suntikan dana sebesar Rp 31,16 triliun. Dana itu berasal dari penyertaan modal negara (PMN) 2021 sebesar Rp 20 triliun, PMN 2023 sebesar Rp 3 triliun, serta tambahan penguatan permodalan dari IFG sebesar Rp 6,7 triliun pada 2022 dan Rp 1,46 triliun pada 2023.
Adapun komitmen pendanaan pada 2024 sebesar Rp 3,56 triliun yang berasal dari PMN tahun anggaran 2024. Ini diharapkan dapat menyelesaikan pengalihan polis tersisa di Jiwasraya.
AMELIA RAHIMA | DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Bangun LRT Bandung Raya, Jawa Barat Minta Fasilitas Penyiapan Proyek ke Pusat