TEMPO.CO, Jakarta - Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjanji akan menyelesaikan permasalahan sampah perkotaan dengan mengkonversinya menjadi energi listrik.
Wakil Bendahara Umum TKN Paslon 2 Bobby Gafur Umar menyebut Indonesia menghasilkan 68 juta ton sampah per tahun dan 72 persen dari jumlah itu hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.
"Di TPA hanya merusak lingkungan dan hasilkan gas metan. Gas metan ini merusak 20 kali lapisan ozon. Jadi kalau kita lihat musim kering kemarin, 34 TPA kebakaran. Ini bisa kita selesaikan dengan konversi ke listrik," ujar Bobby dalam acara 'Adu Strategi Kebijakan Capres di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral' di CIMB Niaga, Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.
Menurut Bobby, seandainya limbah perkotaan digunakan sebagai sumber energi listrik, potensinya dapat mencapai kapasitas lebih dari 700 MW.
Meski demikian, ia menyebut, tidak semua sampah akan dikelola menjadi energi listrik. Untuk kota dengan produksi sampah di bawah 500 ton per hari, sampah dapat diolah dengan cara recycle untuk produk daur ulang, atau digunakan untuk kompos, bahan bakar campuran batu bara (Jumputan Padat dan RDF).
"Sedangkan, untuk kota dengan produksi sampah di atas 500 ton per hari, pengolahan sampah akan secara tuntas atau zero waste menjadi energi listrik," ujar Bobby.
Dia memberikan contoh, di China hampir semua kota atau 99 persen kota telah mengadopsi penggunaan energi dari sampah. Sementara di Singapura, teknologi ini sudah diterapkan selama 20 tahun yang lalu. Karena itu, ia optimistis program ini dapat berjalan di Indonesia.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan sampah yang menggunung dan kebutuhan listrik masyarakat.
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto itu mencontohkan PLTSa Putri Cempo Solo, Jawa Tengah, yang baru-baru ini ia resmikan selaku Wali Kota Surakarta.
"Kita baru saja meresmikan pembangkit listrik tenaga sampah. Kita harapannya permasalahan sampah di Solo dapat terselesaikan," kata Gibran dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Kamis.
Menurut Gibran, PLTSa Putri Cempo bakal bisa menangani masalah penumpukan sampah di Solo selama lima tahun ke depan.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Resmikan Tiga TPA di Jawa Timur, Harap Selesaikan Masalah Sampah