TEMPO.CO, Jakarta - Mastercard Economics Institute atau MEI merilis laporan tahunan bertajuk Economic Outlook: Balancing Prices & Priorities. Laporan ini salah satunya soal spending atau pengeluaran konsumen.
“Tahun 2024 akan menjadi masa di mana konsumen akan menyesuaikan kembali pengeluaran mereka," kata Chief Economist Asia Pacific Mastercard, David Mann, dalam keterangan resminya yang dikutip Senin, 18 Desember 2023.
Data menunjukkan, kata dia, masyarakat tetap antusias untuk melakukan perjalanan dan makan di restoran. Meskipun tingkatannya berbeda di setiap negara.
Laporan MEI mengungkapkan, wilayah Asia Pasifik secara makro akan mengalami pertumbuhan stabil yang umumnya setara dengan level 2023. Ini seiring dengan stabilnya ekonomi dan faktor kunci pertumbuhan, seperti ekspor dan industri pariwisata yang semakin mendekati kondisi sebelum pandemi.
Mann melanjutkan, proyeksi pertumbuhan bervariasi di seluruh wilayah. Dia menyebutkan, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan akan mengalami peningkatan.
Sementara ada antisipasi perlambatan di Australia, Cina daratan, Jepang, dan Selandia Baru. "India dan Indonesia diprediksi stabil pada tingkat yang serupa dengan 2023," ujar Mann.
Dia menuturkan, seiring meredanya dampak ekonomi akibat pandemi pada 2024, konsumen di Asia Pasifik diharapkan bisa mengalokasikan lebih banyak anggaran dari pendapatan mereka untuk pengeluaran yang lebih opsional. Contohnya perjalanan dan hiburan.
Mann menuturkan, hal tersebut berbeda dengan periode 2022-2023 di mana inflasi tinggi menyebabkan barang-barang esensial, seperti bahan makanan dan bahan bakar, menghabiskan sebagian besar dari anggaran rumah tangga. Sehingga hanya sedikit anggaran yang tersisa untuk hal-hal yang diinginkan atau pengeluaran ekstra.
"Pada 2024, pengeluaran konsumen di Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 5,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ucap Mann.
Pada 2024, kata dia, peningkatan permintaan barang seperti barang-barang rumah tangga dan pakaian juga diperkirakan akan membangkitkan sektor manufaktur Asia Pasifik. Menurut Mann, ini berperan krusial dalam perekonomian global.
Pilihan Editor: Open Finance di Indonesia, Presdir Mastercard: Peran Penting Kolaborasi