TEMPO.CO, Solo - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo mengungkapkan ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 turut meningkatkan permintaan uang di Kota Solo dan sekitarnya. Besarnya peningkatan itu diperkirakan sekitar 5 persen dibandingkan saat pilpres di periode sebelumnya.
"Memang di bulan-bulan pelaksanaan Pemilu itu ada peningkatan permintaan uang. Kita hanya memantau permintaan dari bank karena distribusi uang itu melalui bank. Dari data pelaksanaan (Pilpres) di 2019 itu terjadi peningkatan 5 persen permintaan uangnya," ujar Joko, sapaan akrabnya, dalam acara Srambi (Srawung Awak Media Bank Indonesia) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Joko, kenaikan itu tidak akan berlangsung dalam jangka panjang. Sehingga permintaan uang dalam rangka pelaksanaan Pemilu ktu tidak akan terlalu mencolok.
"Dan ini waktunya juga tidak panjang, 5 persen terhadap normalnya. Jadi tidak mencolok permintaan uang dalam rangka pelaksanaan Pemilu," ucap dia.
Ia menjelaskan permintaan uang yang terjadi pada umumnya digunakan untuk kepentingan kampanye peserta calon. Dalam hal ini, lanjut dia, naiknya permintaan uang bukan dipicu faktor mencari keuntungan. Contohnya untuk biaya penyelenggaraan acara, pembayaran kaos, dan lain-lain.
Perputaran uang tidak semuanya dilakukan tunai