TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengungkap perkembangan upaya penanganan rangkaian kereta (trainset) light rail transit atau LRT Jabodebek yang bermasalah.
Menurut dia, saat ini proses pembubutan roda masih berlangsung dan diharapkan dapat segera tuntas.
Baca juga:
“Operator telah melakukan pengadaan mesin bubut tambahan sehingga dapat mempercepat proses perbaikan roda,” ujar Risal lewat keterangan tertulis dikutip pada Ahad, 19 November 2023.
Dia menjelaskan penanganan yang dilakukan selain pembubutan roda, adalah dengan memperhalus profil permukaan dan memberi cairan lubricant pada rel LRT Jabodebek. Setelah itu dilakukan sudah tidak ditemukan aus pada roda. Sehingga trainset yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman dan tidak perlu dilakukan penggantian.
Adapun mengenai kondisi aus pada roda LRT Jabodebek, Risal mengatakan bahwa kasus serupa juga pernah terjadi di negara lain dan dilakukan penanganan serupa. Negara tersebut, yakni Athena dan Kolombia yang mengalami hal yang sama.
“Selesai begitu dilakukan grinding dan pelumasan, jadi kami pastikan saat ini LRT Jabodebek sudah dalam kondisi aman,” kata Risal.
Bahkan, Risal melanjutkan, DJKA Kementerian Perhubungan menggandeng Systra, konsultan internasional untuk menelusuri kendala yang dialami oleh LRT Jabodebek. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan yang sempat terganggu.
Keterlibatan Systra diharapkan mampu memberikan masukan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pada roda LRT Jabodebek. "Kami ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud," tutur Risal.
Selanjutnya: Kemenhub, kata Risal, mengapresiasi pengguna LRT Jabodebek....