TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistis (BPS) mengumumkan data perkembangan ekspor Indonesia pada Oktober 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai US$ 22,15 miliar atau naik 6,76 persen dibandingkan September 2023.
“Pada Oktober 2023 ekspor migas (minyak dan gas) tercatat senilai US$ 1,37 miliar atau turun 2,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara non migas mengalami kenaikan 7,42 persen dengan nilai US$ 20,78 miliar,” ujar dia dalam konferensi pers yang digelar hybrid pada Rabu, 15 November 2023.
Menurut Pudji, kenaikan ekspor secara keseluruhan pada Oktober 2023, didorong oleh peningkatan ekspo non migas. Terutama pada golongan barang bahan bakar mineral atau HS27 yang naik 24,61 persen, kemudian logam mulia dan perhiasan atau permata atau HS71 naik 43,1 persen, dan alas kaki atau HS64 naik 39,55 persen.
“Adapun penurunan ekspor migas sebesar 2,38 persen didorong oleh nilai ekspor minyak mentah yang turun 11,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata dia.
Secara tahunan nilai ekspor Oktober 2023 mengalami penurunan cukup dalam sebesar 10,43 persen. Kontraksi ini, kata Pudji, didorong penurunan ekspor non migas dan melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun terutama disebabkan oleh harga komoditas unggulan di pasar global yang lebih rendah dibanding tahun lalu.
Sementara, perkembangan ekspor non migas menurut sektor pada Oktober 2023, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar US$ 0,37 miliar. Kemudian sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar US$ 4,26 miliar, dan sektor industri pengolahan US$ 16,14 miliar.
“Pada Oktober 2023 nilai ekspor non migas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor,” ucap Pudji.
Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yakni 28,57 persen. Secara bulanan semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kenaikan ini utamanya didorong oleh sektor industri pengolahan.
“Ekspor industri pengolahan yang naik cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya adalah barang perhiasan, dan barang berharga, besi atau baja, sepatu olahraga, nikel serta minyak kelapa sawit,” tutur Pudji.
Pilihan Editor: Menaker Pastikan Upah Minimum 2024 Naik, Pengamat: Lebih Banyak Politisnya