TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan jumlah penumpang yang menggunakan layanan kereta api periode Januari hingga September 2023 mencapai 270 juta orang. Jumlah itu menunjukkan peningkatan sebesar 40,06 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, pada September 2023, terdapat 31,5 juta orang yang menggunakan layanan kereta api. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,62 persen dibandingkan Agustus 2023.
"Peningkatan jumlah penumpang kereta api didorong oleh peningkatan penumpang kereta api jarak jauh, seperti kereta api yang melakukan perjalanan libur Maulid Nabi di bulan September," kata Pudji pada acara konferensi pers di Kantor BPS pada Rabu, 1 November 2023.
Selain itu, Pudji juga mencatat terjadinya peningkatan jumlah penumpang non-kereta jarak jauh. "Kami juga mencatat peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek dan jumlah peningkatan stasiun yang teriintegrasi dengan moda transportasi lainnya, seperti LRT Jabodebek," kata Pudji.
Pudji mengatakan, jumlah barang yang diangkut kereta api pada September 2023 sebanyak 5,5 juta ton atau turun 6,49 persen dibanding bulan sebelumnya. "Untuk angkutan barang secara bulanan mengalami penurunan pada kereta api, salah satunya disebabkan oleh penurunan distribusi barang berupa batu bara, semen, dan CPO," ucap Pudji.
Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 4,4 juta ton atau 80,40 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Penurunan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera, masing-masing sebesar 0,55 persen dan 7,84 persen.
Secara akumulatif, selama periode Januari–September 2023, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 49,7 juta ton atau naik 9,96 persen dibanding periode yang sama pada 2022. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 13,39 persen, sebaliknya terjadi penurunan di wilayah Jawa non-Jabodetabek yaitu sebesar 3,58 persen.
Pilihan Editor: Moeldoko Sebut Mobil Listrik Asal Vietnam Ini Siap Investasi Rp 18,8 T di RI