TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang LRT Jabodebek bernama Yunita Amalia, menceritakan pengalamannya naik kereta ringan tersebut setelah 15 rangkaian kereta (trainset) masuk ke depo untuk perawatan. Wanita yang kerap disapa Ita enggan mengeluhkan biaya lebih besar yang harus dikeluarkan untuk naik LRT lebih besar ketimbang kereta rel listrik (KRL), tapi waktu tunggunya lebih lama.
“Sayang banget gue spending yang untuk LRT,” ujar Ita kepada Tempo pada Senin malam, 23 Oktober 2023.
Perempuan 29 tahun itu terakhir naik LRT Jabodebek pada Kamis, 19 Oktober 2023—sehari setelah manajemen LRT Jabodebek mengumumkan pembatan 28 perjalanan karena 15 trainset masuk bengkel untuk perawatan. Karena ada perawatan itu, Ita harus berjaga-jaga dan berangkat kerja 30 menit lebih pagi sekitar pukul 07.00 WIB, karena khawatir harus lama menunggu keretanya.
Namun, kata Ita, hal itu tak cukup. Sebab, dengan masuk 15 trainset ke bengkel, layanan operasional LRT langsung terdampak. Yang biasanya cukup banyak yang naik dari Stasiun Jatibening Baru, belakangan agak sepi. Namun saat pulang kerja, pada sore hari, di Stasiun Dukuh Atas, cukup padat.
“Mungkin kalau berangkat, orang-orang naik. Pas pulang, baru deh naik LRT. Intinya yang gue rasain terakhir itu padet banget pulang ke Bekasi,” ucap Ita. “Keretanya juga tujuannya ke Stasiun Harjamukti melulu.”
Ita yang bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu perusahaan di Jakarta selatan itu juga bingung dengan kondisi layanan LRT Jabodebek saat ini. Di satu sisi, moda transportasi itu paling dekat dengan rumahnya, tapi di sisi lain keretanya sedang mengalami masalah.
Sedangkan opsi menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, menurut Ita, cukup melelahkan dan masih harus menghadapi kemacetan. Sedangkan untuk naik KRL, perlu ada tambahan biaya untuk naik ojek menuju ke stasiun terdekatnya yang jaraknya sekitar 7 kilometer. Artinya, tidak ada moda transportasi lain yang seefisien LRT.
“Maunya tetep LRT, tapi kesel kalau jadwalnya begini. Pengumuman perawatan juga dadakan,” ucapnya.
Saat ini tarif LRT Jabodebek pada Senin - Jumat berlaku minimal Rp 3.000 dan tarif maksimal Rp 20 ribu. Sementara, untuk akhir pekan dan hari libur nasional tarif yang berlaku adalah minimal Rp 3.000 dan maksimal Rp 10.000.
Selanjutnya: Manager Public Relations LRT Jabodebek sebelumnya...