Sepanjang Januari-September 2023, PMA banyak masuk ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya US$ 8,7 miliar; transportasi, gudang dan telekomunikasi US$ 4,2 miliar; industri kimia dan farmasi US$ 3,7 miliar; pertambangan US$ 3,5 miliar, serta industri kertas dan percetakan US$ 2,3 miliar.
Adapun, sektor-sektor PMDN terpusat pada pertambangan Rp 61,6 triliun; transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 57,3 triliun; perumahan, kawasan Industri dan perkantoran Rp 54,5 triliun; serta industri makanan Rp 41,3 triliun dan jasa lainnya Rp 37,8 triliun.
Lima sektor realisasi PMA dan PMDN Januari-September 2023 adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 146,0 triliun; transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 120,0 triliun; pertambangan Rp 113,3 triliun; perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun dan industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.
Khusus PMA, Singapura menjadi menduduki peringkat pertama dengan realisasi investasi US$ 12,1 miliar dan kedua China dengan US$ 5,6 miliar, serta disusul oleh Hong Kong sebesar US$ 5,2 miliar, Jepang US$ 3,3 miliar, dan Amerika Serikat US$ 2,4 miliar.
NINDA DWI RAMADHANI
Pilihan Editor: Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen