Sudah lewat delapan hari konflik Hamas vs Israel berkobar. Pecah konflik bermula ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel pada Sabtu pagi waktu setempat. Hamas mengerahkan militannya memasuki komunitas-komunitas di dekat Jalur Gaza. Serangan itu dinamai “Operasi Badai Al Aqsa” dengan meluncurkan lebih dari 5.000 roket ke arah Israel.
Pemerintah Palestina mengatakan, alasan di balik serangan pasukan Hamas ke Israel itu berkaitan dengan ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina selama 75 tahun. Amukan pejuang Hamas di kota-kota Israel pada Sabtu adalah serangan paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu. Korban jiwa dalam serangan mendadak itu dilaporkan mencapai 700 orang. Puluhan lainnya jadi sandera.
Kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk melakukan balas dendam besar-besaran. Israel balik menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada Ahad, 8 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan ketika Hamas membunuh 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya.
“Harga yang harus dibayar oleh Jalur Gaza akan sangat berat dan akan mengubah kenyataan dari generasi ke generasi,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant di kota Ofakim.
MOH KHORY ALFARIZI | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan Editor: Penutupan TikTok Shop, HIPPI: Masih Ada Pro dan Kontra di Kalangan Pengusaha